Friday 22 May 2015

RABIES

Rabies (Hidrofobia), yang biasanya dihantarkan oleh gigitan hewan, merupakan infeksi sistem saraf pusat (central nervous system - CNS) akut yang disebabkan oleh virus asam ribonukleat. 
Periode inkubasinya bersikar dari 10 hari sampai 7 tahun, dengan rata-rata 3 sampai 7 minggu. Di Amerika serikat, vaksinasi anjing telah mengurangi penularan rabies ke manusia. Hewan liar, misalnya Rakun, sigung, dan kelelawar. terlibat dalam 70% kasus Rabies.
Jika muncul gejala, Rabies Hampir selalu berakibat fatal. Akan tetapi, penanganan segera setelah digigit bisa mencegah invasi CNS fatal. Setelah digigit hewan, virus mulai bereplikasi di sel otot lurik di tempat gigitan, kemudian virus menyebar melalui saraf ke CNS, dan bereplikasi diotak. Akhirnya, virus bergerak melalui saraf ke jaringan lain, termasuk kelenjar salivari. Kadang-kadang, tetesan yang terbawa udara dan transplan jaringan yang terinfeksi menularkan virus.


PENYEBAB
  • Gigitan hewan yang terjangkit
TANDA DAN GEJALA
Lokal dan Prodromal (1 sampai 3 bulan setelah inkubasi)
  •  Nyeri atau  rasa terbakar lokal atau memancar
  • Sensasi dingin, pruritus, dan kesemutan di tempat gigitan
  • Demam Ringan (100 ° sampai 102°F (37,8°C Sampai 38,9°C)
  • Tidak enak badan
  • Sakit kepala
  • Anoreksia
  • Mual
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk persisten yang memproduksi banyak mukus
  • Anoreksia
  • Mual 
  • Sakit  Tenggorokan
  • Batuk persisten yang memproduksibanyak mukus
  • Rasa gugup, keresahan, dan iritabilitas
  • Hiperestesia
  • Fotofobia
  • Sensitif terhadap suara keras
  • Dilasi pupil
  • Takikardia
  • Respirasi dangkal
  • Salivasi berlebihan
  • Laktimasi
  • Perspirasi
Dari 2 sampai 10 hari setelah serangan gejala prodromal
  • Agitasi dan rasa tidak bergairah yang terlihat jelas
  • Keresahan dan apherensi
  • Disfunsi saraf kranial yang menyebabkan palsy okular  , strabismus, dilasi atau konstruksi pupil asimetris, tidak ada refleks kornea, pelemahan otot fasial, dan suara parau
  • Takikardia atau bradikardia
  • Respirasi Siklik
  • Retensi Urin
  • Suhu sekitar 103°F (39,4°C)
  • Hidrofobia (secara harafiah "takut air" ), bersama adanya spasma otot faringeal yang kuat dan menyakitkan mengeluarkan cairan dari mulut dan menyebabkan dehidrasi dan kemungkinan apnea, sianosis, dan kematian
  • Kesulitan menelan, yang menyababkan saliva berbusa menetas dari mulut pasien
  • Akhirnya, bahakan melihat, menunjuk atau berpikir tentang air bisa menyebabkan spasma otot faringeal dan saliva berlebihan yang tidak terkontrol
  • Antara episode eksitasi dan hidrofobia, pasien umumnya kooperatif dan berpikiran jernih.
Fase terminal (sekitar 3 hari setelah eksitasi dan hidrofobia reda)
  • Paralis bertingkat, tergeneralisasi, dan melemahkan
  • Kolaps vaskular periferal
  • Koma dan kematian

KALAZION


https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAcQjRw&url=https%3A%2F%2Fizzawa.wordpress.com%2F2015%2F01%2F31%2Fkalazion-ku%2F&ei=ZOBeVbGGIIOSuQSXz4DoCA&bvm=bv.93990622,d.c2E&psig=AFQjCNHYxxLkv1ciO78DTIk2xN2KHK8jFw&ust=1432366896945014Kalazion adalah gangguan umum pada mata dan merupakan inflamasi granulomatoza kelenjar meibomian di kelopak mata atas atau bawah. Gangguan ini ditandai dengan pembengkakan setempat dan biasanya berkembang lambat selama beberapa minggu. Kalazion bisa menjadi cukup besar untuk menekan bola mata, sehingga menyebabkan astigmatisme, dan mungkin harus diinsisi dan dikuritase melalui pembedahan. Orang yang suseptibel terhadapnya bisa menderita lebih dari satu kolazion karena kelopak mata atas dan bawah mengandung banyak kelenjar meibomian. Jika kalazion menjadi persisten dan kronis, kanker kelenjar meibomian harus dicegar melalui biopsi.

PENYEBAB
  • Komplikasi hordeolum (timbil) 
  • Obstruksi saluran kelenjar meibomian (sebasea)

TANDA DAN GEJALA
  •  Bongkahan keras dan tidak menyakitkan yang biasanya mengarah ke sisi konjungtiva kelopak  mata
  • Area timbul berwarna merah dipermukaan konjungtiva di eversi kelopak mata (lihat mengidentifikasi kalazion)
UJI DIAGNOSTIK
  •  Pemeriksaan visual dan palpasi kelopak mata memperlihatkan benjolan atau nodulus kecil
  •  Kalazia rekuren dan persisten memerlukan biopsi untuk mencegah kanker meibomian.
PENANGANAN
  • Gunakan kompres hangat untuk membuka lumen kelenjar 
  • Beri tetes mata sulfonamida atau injeksi steroid, atau keduanya, sesuai resep
  • Pasien mungkin membutuhkan insisi dan kuretase dibawah anestestik lokal.
TINDAKAN KEPERAWATAN 
  •  Minta pasien mulai menggunakan kompres hangat saat tanda pertama iritasi kelopak muncul, untuk meningkatkan suplay darah dan menjaga lumen tetap terbuka
  • Ajari pasien cara menggunakan kompres hangat dan benar. Minta iya melakukan perawatan khusus agar kulitnya tidak terbakar, selalu memakain kain yang bersih, dan membuang kompres yang sudah dipakai.
  • Setelah, pembedahan, beri tahu pasien bahwa ia akan menggunakan pelindung mata selama 8 sampai 24 jam untuk mengontrol pendarahan dan pembengkakan. Setelah pelindung dibuka dan diambil, penanganan terdiri dari kompres hangat selama 10 sampai 15 menit, dua sampai empat kali perhari, dan tetes mata atau salep antimikrobial untuk mencegah infeksi sekunder,
- Mengidentifikasi kalazion

Kalazion merupakan inflamasi granulomatosa yang tidak terasa perih pada kelenjar meibomian di kelopak mata. Pembengkakan bisa cukup besar di bola mata untuk menyebabkan gangguan penglihatan.