Wednesday 8 April 2015

HIPERTENSI (Pengertian, Penyebab dan Gejalanya).

1. Pengertian

          Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh darah yang melebihi batas ambang normal. Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Adapun Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi pada orang dewasa menurut JNC VII (The seventh Report of the joint National Commite on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment og High Blood Preassure) yaitu sebagai berikut:

Tabel.1.1. JNC VII Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa

Klasifikasi Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistole dalam mmHg
Tekanan Darah Diastole dalam mmHg
Normal
<120
<80
Prahipertensi
120-139
Atau 80-90
Hipertensi tahap 1
140-159
Atau 90-99
Hipertensi tahap 2
≥160
≥100


2. Penyebab
Hipertensi Esensial  
     Hipertensi Esensial berarti Hipertensi yang tidak diketahui Penyebabnya atau Idiopatik.


Hipertensi Predisposisi 
  • Penuaan
  • Riwayat Keluarga 
  • Asupan lemak jenuh atau natrium yang tinggi
  • Resistansi Insulin
  • Obesitas
  • Ras (paling sering menyerang orang kulit hitam)
  • Gaya hidup yang menuntut sering duduk dan tidak bergerak
  • Stress
  • Merokok
Hipertensi Sekunder
  • Koartasi  Aorta 
  • Sindrom Cushing
  • Obat, misalnya kokain, epoetin alfa, dan siklosporin
  • Penggunaan kontraseptif Hormonal
  • Gangguan Neurologis
  • Feokromositoma
  • Kehamilan
  • Hiperaldosteronisme Primer
  • Disfungsi tiroid, pituitari, atau paratiroid
3. Tanda dan Gejala
          Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala yang khusus. Gejala yang dimaksud yaitu sakit kepala, perdarahan dari hifung (mimisan), migren atau sakit kepala sebelah, wajah kemerah-merahan, mata berkunang-kunang, sakit tengkuk, dan kelelahan. Meskipun secara tidak sengaja, gejala tersebut terjadi bersamaan dan dipercayai berhubungan dengan hipertensi padahal sesungguhnya bukan hipertensi. 
          Gejala-gejala tersebut bisa terjadi pada siapa saja baik pada penderita hipertensi maupun pada seorang dengan TD normal. Jika Hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal.
          Hipertensi yang berat kadang-kadang mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut Ensefalopati hipertensif yang memerlukan penanganan segera. Apabila tidak ditangani keadaannya akan menjadi parah dan dapat memicu kematian. 
          Suatu kenyataan yang penting bahwa hipertensi tidak memiliki gejala yang khusus yang langsung mengacu pada penyakit tersebut. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap penyakit hipertensi sangatlah penting. Kita dapat mencegah dan mengantisipasinya dengan cara rutin memeriksakan darah kita. Selain itu, tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan kita secara keseluruhan dengan menjalani pola hidup sehat dan pola makan sehat sesuai dengan keperluan kita.


SUMBER

  • Goldszmidt.A.J dan L.R.Caplan. 2010.Stroke Essentials. 2nd Edition. Jones and Bartlett Publishers.Sudbury.Melviawati (penerjemah).2013 Stroke Esensial. Edisi Kedua. PT Indeks. Jakarta.
  • Susilo,Y.dan A.Wulandari. 2011. Cara jitu mengatasi hipertensi. Edisi 1. ANDI. Yogyakarta.


No comments:

Post a Comment