Wednesday 29 July 2015

GASTROENTERITIS



Gastroenteritis, disebut juga sebagai flu intestinal, diare pelancong, enteritis viral dan keracunan makanan, merupakan gangguan yang bersifat self-limiting (bisa sembuh tanpa banyak intervensi) dan ditandai dengan diare, mual, muntah, dan kram abdominal. Gastroenteritis muncul disemua kelompok-usia dan merupakan penyebab utama mobiditas dan mortalitas di negara yang belum berkembang.


Gastroenteritis bisa membahayakan nyawa anak-anak, lansia dan orang yang mengalami kelemahan, akibat ketidakmampuan mereka untuk menoleransi kehilangan elektrolit dan cairan.




PENYEBAB
  • Amoeba : terutama Entamoeba bistolytica
  • Bakteri (penyebab keracunan makanan akut) : Staphylococus aureus, Salmonella, Shigela, Clostridium botulinum, Escherichia Coli, Clostridium perfringens
  • Reaksi Obat ; Antibiotik
  • Defisiensi enzim
  • Alergen makanan
  • Tercernanya toksin : tumbuhan atau jamur payung (cendawan)
  • Parasit : Ascaris, Enterobius, Trichinella Spiralis
  • Virus (bisa menyebabkan diare pelancong) : adenovirus,  astrovirus, echovirus,rotovirus,calcivirus, norovirus atau coxcackievirus.

TANDA DAN GEJALA
  • Ketidaknyamanan di abdomen (berkisar dari kram sampai nyeri)
  • Borborigmus
  • Hipermotilitas Usus
  • Diare 
  • Demam
  • Pengahabisan cairan intraseluler
  • Tidak enak Badan
  • Mual dan muntah

UJI DIAGNOSTIK
  • Studi labolatoris, misalnya pewanaan Gram, kultur darah, dan sampel tinja, mengidentifikasi bakteri, parasit, atau ameba penyebab.
PENANGANAN
  • Beri dukungan emosional, dan tingkatkan asupan cairan pasien
  • Penggantian ciran dan elektrolit diperlukan, jika gejala parah dan berlangsung lebih 3 sampai 4 hari pada anak kecil, lansia, atau orang yang mengalami kelemahan
  • Antibiotik menangani infeksi penyebab
  • Antiemetik digunakan untuk menangani mual dan muntah.

Monday 29 June 2015

ACROMEGALY AND GIGANTISM

ACROMEGALY AND GIGANTISM
AKROMEGALI DAN GIGANTISME

Akromegali dan gigantisme merupakan penyakit kronis dan progresif yang ditandai dengan disfungsi hormonal dan pertumbuhan skeletal yang mengejutkan. Akromegali terjadi setelah penutupan epifiseal, sehingga menyababkan penebalan tulang dan pertumbuhan dan viseromegali melintang. Gigantisme mulai terjadi sebelum penutupan, epifiseal dan menyababkan pertumbuhan proporsional berlebihan di semua jaringan tubuh. Akromegali berkembang berlahan-lahan, sedangkan gigantisme berkembang secara tiba-tiba. Walaupun prognosis tergantung pada factor-faktor penyebabnya, gangguan ini biasanya akan mengurangi harapan hidup jika tidak ditangani dengan cara yang tepat pada waktunya.

PENYEBAB
  • Lesi pituitari ekstra piramidal atau tumor lain yang menyebabkan sekresi hormon pertumbuhan manusia (human growth hormone – HGH) yang berlebihan.
  • Sekresi HGH yang berlebihan, yang membuat seluruh bagian tubuh berubah, sehingga menyebabkan akromegali. Jika sekresi yang berlebihan ini terjadi sebelum masa pubertas, penderita mengalami gigantisme.
  • Kemungkinan ada penyebab genetic
  • Adenoma somatotropik.


TANDA DAN GEJALA
AKROMEGALI


  • Artropati
  • Sindrom terowongan karpal (carpal tunnel syndrome)
  • Otot proksimal lemah,
  • Letih
  • Acantbosis nigricans (tumbuhnya kutil halus yang jinak dan hyperpigmentasi yang muncul dikulit aksila, leher, dan daerah, anogenital).
  • Skin tag
  • Kulit berminyak
  • Pertumbuhan kartilago dan jaringan ikat yang berlebihan
  • Daerah supraorbital membesar dan telinga dan hidung menebal
  • Tonjolan rahang yang jelas terlihat, yang bisa mengganggu proses mengunyah,
  • Suara terdengar dalam dan bergaum
  • Jari-jari tangan menebal
  • Penyakit arteri coroner
  • Kardiomiopati yang disertai aritmia, hipertrofi ventrikular kiri, dan fungsi diastolic menurun
  • Hipertensi
  • Obstruksi jalan napas atas yang disertai sleep apnea
  • Viseromegali yang merata, meliputi kardiomegali, makroglosia, dan pembesaran kelenjar tiroid,
  • Dada seperti tong (barrel) dan kifosis
  • Tanda-tanda diabetes mellitus dan inteloransi glukosa.

GIGANTISME

  •  Keabnormalan skeletal dan tanda-tanda intoleransi glukosa seperti yang terlihat pada penderita akromegali
  • Pembesaran tumor pituitari (yang menyebabkan hilangnya hormone trofik lain misalnya hormone yang menstimulasi tiroid, hormone yang menstimulasi folikel, dan kortikotropin)

UJI DIAGNOSTIK
  •      Kadar serum HGH yang diukur dengan radioimmunoassay biasanya naik
  •    Uji supresi glukosa tidak bisa menekan kadar hormone sampai dibawah jumlah normal yang dapat diterima yaitu 2mg/ml
  •       Sinar-X tengkorak, computed tomography (CT) scan, Arteriografi, magnetic resonance imaging, menentukan keberadaan dan perluasan lesi pituitari.
  •    Sinar- X tulang menunjukkan penebalan kranium (terutama tulang frontal, oksipital, dan parietal) dan penebalan tulang panjang, serta osteoarthritis ditulang belakang.
PENANGANAN
-          Hipofisektomi kranial atau transfenoidal, atau terapi radiasi pituitari dilakukan untuk membuang tumor yang mendasar
-          Penggantian hormon tiroid dan gonadal dan kortison dilakukan setelah pembedahan
-          Bromocriptine (Parlodel) dan octreotide (Sandostatin) digunakan untuk menghambat sintesis HDH

TINDAKAN KEPERAWATAN
  1. Beri dukungan emosional pada pasien untuk membantunya mengatasi citra tubuh yang berubah,
  2. Kaji perubahan skeletal dan pelemahan otot pasien
  3. Lakukan atau bantu pasien melakukan latihan jangkauan pergerakan
  4. Pantau kadar glukosa darah pasien. Periksa tanda dan gejala hiperglikemia antara lain rasa letih, polyuria, dan polydipsia.
  5. Yakinkan pasien dan keluarganya kembali bahwa penyakit ini menyebabkan perubahan mood yang bisa dikelola dengan perawatan.
  6. Sebelum peembedahan tegaskan hal-hal yang dikatakan oleh dokter bedah kepada pasien dan cobalah menenangkan ketakutan pasien.
  7. Setelah pembedahan

  •     Secara tekun, pantaula TTV dan status neurologi pasien. Waspadai tanda kenaikan tekanan intrakarnial.
  •    Seringkali periksalah kadar glukosa darah, ingat bahwa kadar HGH turun cepat setelah pembedahan, sehingga menghilangkan efek antagonis insulin pada sebagian besar pasien dan bisa menimbulkan hipoglikemia.
  •      Ukur asupan dan output pasien setiap jam dan lihat adakah peningkatan yang besar pada output urin. Diabetes insipidus selintas, yang biasanya muncul setelah pembedahan terhadap hiperpituitarisme, bisa menyababkan urin yang keluar bertambah banyak.
  •   Jika pendekatan transfenoidal digunakan, bagian tubuh yang dibedah dibalut dengan jaringan,yang biasanya diambil dari bagian tengah paha. Perhatikan adakah kebocoran cairan serebrospinal dari tempat yang dibalut tersebut. Periksa adakah peningkatan drainase nase atau drainase kedalam nasofaring
  •    Bantu pasien bangun dari ranjang dn berjalan pada hari pertama sampai kedua setelah pembedahan, untuk setiap tingkatan aktifitas yang dilakukan
  •    Pastikan pasien dan keluarganya hormone mana saja yang harus diminum dan alasannya termasuk waktu dan dosis yang tepat.



Friday 22 May 2015

RABIES

Rabies (Hidrofobia), yang biasanya dihantarkan oleh gigitan hewan, merupakan infeksi sistem saraf pusat (central nervous system - CNS) akut yang disebabkan oleh virus asam ribonukleat. 
Periode inkubasinya bersikar dari 10 hari sampai 7 tahun, dengan rata-rata 3 sampai 7 minggu. Di Amerika serikat, vaksinasi anjing telah mengurangi penularan rabies ke manusia. Hewan liar, misalnya Rakun, sigung, dan kelelawar. terlibat dalam 70% kasus Rabies.
Jika muncul gejala, Rabies Hampir selalu berakibat fatal. Akan tetapi, penanganan segera setelah digigit bisa mencegah invasi CNS fatal. Setelah digigit hewan, virus mulai bereplikasi di sel otot lurik di tempat gigitan, kemudian virus menyebar melalui saraf ke CNS, dan bereplikasi diotak. Akhirnya, virus bergerak melalui saraf ke jaringan lain, termasuk kelenjar salivari. Kadang-kadang, tetesan yang terbawa udara dan transplan jaringan yang terinfeksi menularkan virus.


PENYEBAB
  • Gigitan hewan yang terjangkit
TANDA DAN GEJALA
Lokal dan Prodromal (1 sampai 3 bulan setelah inkubasi)
  •  Nyeri atau  rasa terbakar lokal atau memancar
  • Sensasi dingin, pruritus, dan kesemutan di tempat gigitan
  • Demam Ringan (100 ° sampai 102°F (37,8°C Sampai 38,9°C)
  • Tidak enak badan
  • Sakit kepala
  • Anoreksia
  • Mual
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk persisten yang memproduksi banyak mukus
  • Anoreksia
  • Mual 
  • Sakit  Tenggorokan
  • Batuk persisten yang memproduksibanyak mukus
  • Rasa gugup, keresahan, dan iritabilitas
  • Hiperestesia
  • Fotofobia
  • Sensitif terhadap suara keras
  • Dilasi pupil
  • Takikardia
  • Respirasi dangkal
  • Salivasi berlebihan
  • Laktimasi
  • Perspirasi
Dari 2 sampai 10 hari setelah serangan gejala prodromal
  • Agitasi dan rasa tidak bergairah yang terlihat jelas
  • Keresahan dan apherensi
  • Disfunsi saraf kranial yang menyebabkan palsy okular  , strabismus, dilasi atau konstruksi pupil asimetris, tidak ada refleks kornea, pelemahan otot fasial, dan suara parau
  • Takikardia atau bradikardia
  • Respirasi Siklik
  • Retensi Urin
  • Suhu sekitar 103°F (39,4°C)
  • Hidrofobia (secara harafiah "takut air" ), bersama adanya spasma otot faringeal yang kuat dan menyakitkan mengeluarkan cairan dari mulut dan menyebabkan dehidrasi dan kemungkinan apnea, sianosis, dan kematian
  • Kesulitan menelan, yang menyababkan saliva berbusa menetas dari mulut pasien
  • Akhirnya, bahakan melihat, menunjuk atau berpikir tentang air bisa menyebabkan spasma otot faringeal dan saliva berlebihan yang tidak terkontrol
  • Antara episode eksitasi dan hidrofobia, pasien umumnya kooperatif dan berpikiran jernih.
Fase terminal (sekitar 3 hari setelah eksitasi dan hidrofobia reda)
  • Paralis bertingkat, tergeneralisasi, dan melemahkan
  • Kolaps vaskular periferal
  • Koma dan kematian

KALAZION


https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAcQjRw&url=https%3A%2F%2Fizzawa.wordpress.com%2F2015%2F01%2F31%2Fkalazion-ku%2F&ei=ZOBeVbGGIIOSuQSXz4DoCA&bvm=bv.93990622,d.c2E&psig=AFQjCNHYxxLkv1ciO78DTIk2xN2KHK8jFw&ust=1432366896945014Kalazion adalah gangguan umum pada mata dan merupakan inflamasi granulomatoza kelenjar meibomian di kelopak mata atas atau bawah. Gangguan ini ditandai dengan pembengkakan setempat dan biasanya berkembang lambat selama beberapa minggu. Kalazion bisa menjadi cukup besar untuk menekan bola mata, sehingga menyebabkan astigmatisme, dan mungkin harus diinsisi dan dikuritase melalui pembedahan. Orang yang suseptibel terhadapnya bisa menderita lebih dari satu kolazion karena kelopak mata atas dan bawah mengandung banyak kelenjar meibomian. Jika kalazion menjadi persisten dan kronis, kanker kelenjar meibomian harus dicegar melalui biopsi.

PENYEBAB
  • Komplikasi hordeolum (timbil) 
  • Obstruksi saluran kelenjar meibomian (sebasea)

TANDA DAN GEJALA
  •  Bongkahan keras dan tidak menyakitkan yang biasanya mengarah ke sisi konjungtiva kelopak  mata
  • Area timbul berwarna merah dipermukaan konjungtiva di eversi kelopak mata (lihat mengidentifikasi kalazion)
UJI DIAGNOSTIK
  •  Pemeriksaan visual dan palpasi kelopak mata memperlihatkan benjolan atau nodulus kecil
  •  Kalazia rekuren dan persisten memerlukan biopsi untuk mencegah kanker meibomian.
PENANGANAN
  • Gunakan kompres hangat untuk membuka lumen kelenjar 
  • Beri tetes mata sulfonamida atau injeksi steroid, atau keduanya, sesuai resep
  • Pasien mungkin membutuhkan insisi dan kuretase dibawah anestestik lokal.
TINDAKAN KEPERAWATAN 
  •  Minta pasien mulai menggunakan kompres hangat saat tanda pertama iritasi kelopak muncul, untuk meningkatkan suplay darah dan menjaga lumen tetap terbuka
  • Ajari pasien cara menggunakan kompres hangat dan benar. Minta iya melakukan perawatan khusus agar kulitnya tidak terbakar, selalu memakain kain yang bersih, dan membuang kompres yang sudah dipakai.
  • Setelah, pembedahan, beri tahu pasien bahwa ia akan menggunakan pelindung mata selama 8 sampai 24 jam untuk mengontrol pendarahan dan pembengkakan. Setelah pelindung dibuka dan diambil, penanganan terdiri dari kompres hangat selama 10 sampai 15 menit, dua sampai empat kali perhari, dan tetes mata atau salep antimikrobial untuk mencegah infeksi sekunder,
- Mengidentifikasi kalazion

Kalazion merupakan inflamasi granulomatosa yang tidak terasa perih pada kelenjar meibomian di kelopak mata. Pembengkakan bisa cukup besar di bola mata untuk menyebabkan gangguan penglihatan.

Wednesday 15 April 2015

APPENDICITIS (Usus buntu)

  USUS BUNTU (APPENDICITIS) 

    Apendisitis adalah penyakit pembedahan abdomial yang paling umum dan merupakan inflamasi apenndiks vermiform akibat adanya obstruksi. Apendisitis atau usus buntu dapat diderita oleh orang berusia berapapun dan pada jenis kelamin apa pun, tetapi paling sering terjadi pada penderita yang memasuki usia pubertas sampai berusia 30 tahun. Berkat kemajuan antibiotik, insidensi dan tingkat kematian akibat usus buntu telah berkurang. Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal.

PENYEBAB

  • Obstruksi dilumen intestinal karena gumpalan fekal, penyempitan, masuknya barium, atau infeksi virus
TANDA DAN  GEJALA
Awal
  • Nyeri periumbilikal atau epigastrik kolik yang tergenarilisasi maupun setempat, anoreksia, mual dan muntah
  • Nyeri setempat di kuadran abdomen kanan bawah
  • Rigiditas abdomial yang semakin parah 
  • Rasa perih yang berbaik (rasa perih yanh berbalik disisi yang berlawanan dari abdomen menunjkkan adanya inflamasi peritoneal)
  • Gejala yang minimal dan samar rasa perih yang ringan pada pasien berusia lanjut
Selanjutnya
  • Konstipasi (tetapi diare bisa juga terjadi)
  • Suhu pasien 99 derajat sampai 102 derajat Farenheit (37,2 derajat sampai 38,9 derajat Celcius)
  • Takikardia
  • Perforasi atau infarksi apendiks, yang di indikasikan oleh berhentinya nyeri abdominal secara mendadak.

ASCARIASIS (Askariasis)

     Askaris (juga dikenal sebagai infeksi cacing gelang) disebabkan oleh cacing parasit Ascaris Lumbricoides. Setelah masuk ke tubuh ova A. Lumbricoides menetas dan mengeluarkan larva, yang menembus dinding intestinal dan mencapai paru-paru melalui aliran darah. Setelah sekitar 10 hari berada di kapiler dan alveoli pulmoner, larva ini bermigrasi ke bronkioli, bronki, trakea, dan epiglotis. Disana, larva ini tertelan dan kembali ke usus dan menjadi cacing dewasa. Penyakit Askariasis  muncul di seluruh dunia, namun paling sering adalah di area tropis yang mempunyai sanitasi buruk dan di Asia, yang petaninya menggunakan tinja manusia sebagai pupuk. Di Amerika serikat, penyaki ini cenderung lebih sering menyerang anak-anak yang berusia kurang dari  12 tahun.

PENYEBAB ASCARIASIS
  • A. Lumbricoides, cacing gelang besar yang tertular dengan tercernanya tanah yang terkontaminasi tinja manusia yang mengandung ova; penularannya bisa secara langsung (dengan memakan tanah yang terkontaminasi) atau tidak langsung (dengan memakan sayuran mentah yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi dan tidak di cuci sampai bersih).

TANDA DAN GEJALA
  • Larva yang bermigrasi melalui sistem limfatik dan sirkulasi menyebabkan berbagai macam gejala, misalnya, jika menyerang paru-paru, maka pnumonitis bisa terjadi.
  • Tidak ada gejala yang menandakkan infeksi
  • Penyakit yang parah menyebabkan nyeri, muntah, gelisah, susah tidur, dan obstruksi intestinal
  • Ketidaknyamanan yang samar diperut
  • Memuntahkan cacing atau mengeluarkan cacing bersama tinja.

ALERGIC RHINITIS (Rinithis alergis)

          Rhinitis Alergis merupakan gangguan imun dan reaksi terhadap alergen yang terbawa-udara (terhirup). Tergantung pada alergennya, rhinitis dan konjungtivitis yang terjadi bisa musima (bay fever) atau sepanjang tahun(Rhinitis Alergis Parenial). Rhinitis Alergis merupakan reaksi alergis atopik yang paling umum dan menyerang lebih dari 20 juta penduduk Amerika Serikat.

PENYEBAB
  • Respon hipersensitivitas imunoglubin (Ig) termediasi-E, tipe I terhadap antigen lingkungan (alergen) pada individu yang suseptibel secara genetik.

TANDA DAN GEJALA
  • Lingkaran hitam di bawah mata (bengkak alergis)
Rhinitis Alergic Musiman
  • Lakrimasi berkebihan
  • Sakit Kepala atau nyeri sinus
  • Gatal  ditenggorokan
  • Tidak enak badan
  • Obstruksi atau kongesti nasal
  • Bersin Paroksismal
  • Rinorea berair yang parah
  • Pruitus di hidung dan mata, biasanya disertai pucat, sianotik, mukosa nasal,kelopak mata, dan kongjungtiva berwarna merah dan mengalami edema.
Rhinitis Alergic Perenial
  • Obstruksi Nasal Kronik atau rasa sesak yang meluas sampau tuba eusstachius, terutama pada anak-anak
  • Polip Nasal
  • Kongjungivitis dan efek ekstranasal lain (jarang terjadi)

ALLERGIC PURPURA (Purpura Alergis)

     Purpura alergis, atau pupura anafilaktoid, merupakan tipe purpura nontrombositopenik yang ditandai oleh gejala alergi dan inflamasi vaskular akut atau kronis yang menyerang kulit, sendi, atau traktus GI atau genitourinari (GU). Jika purpura alergis paling banyak menyerang traktus GI dan disertai nyeri sendi, Penyakit ini disebut Sindrom henoch-scholein atau purpura anafilaktoid. Akan tetapi, istilah purpura alergic berlaku untuk purpura yang berkaitan dengan banyak kondisi lain seperti eritema nodosum. Serangan purpura alergis akut bisa berlangsung selama beberapa minggu dan bisa fatal (biasanya akibat gagal ginjal), namun sebgian besar pasien bisa sembuh.

         Purpura yang berkembang sepenuhnya akan menjadi penyakit yang persisen dan melemahkan, kemungkinan menyebabkan glomerulonefritis kronis (terutama akibat infeksi streptokokus). Purpura alergis lebih sering menyerang pria daripada wanita dan paling sering diderita oleh anak-anak berusia 3 sampai 7 tahun. Prognosisnya lebih baik pada anak-anak daripada orang dewasa.

PENYEBAB
  • Alergi terhadap beberapa obat dan vaksin, terhadap gigitan serangga, atau terhadap beberapa makanan (misalnya gandum, telur, susu dan coklat)
  • Reaksi Autoimun yang terarah melawan dinding vaskular, yang dipicu oleh infeksi bakteri (terutama infeksi streptokokus)

TANDA DAN GEJALA
  • Edema angioneurotik (Kadang-Kadang)
  • Anoreksia
  • Pendarahan dari permukaan mukosal di ureter, kandung kemih, atau uretra
  • Glomerulonefritis (kadang-kadang)
  • Sakit Kepala
  • Sindrom Henoch-Schonlein
  • Edema setempat pada tangan, kaki atau kulit kepala
  • Demam sedang dan tidak teratur
  • Nefritis
  • Parestesia
  • Efusi Periartikular
  • Pruritus
  • Hemoragi renal
  • Nyeri Reumatoid
  • Lesi kulit yang berwarna ungu, makular, ekimotik, dan ukurannya bervariasi, biasanya muncul dengan pola simetris di lengan dan  kaki. Pada anak-anak, lesi ini meluas dan menjadi Hemoragi.


Tuesday 14 April 2015

KAPOSI'S SARCOMA (Sarkoma Kaposi)

     Sarkoma Kaposi Merupakan Kanker Dinding Limfatik yang menyerang jaringan yang melapisi mulut, hidung, dan anus. Akhir-akhir ini, insidensi sarkoma kaposi meningkat secara dramatis bersama insidensi acquired immunodefiency sydrmeb (AIDS).  Sekarang penyakit ini adalah kangker yang saling berkaitan dengan AIDS.
     Sarkoma Kaposi menyebabkan kerusakan struktural dan fungsional. Jika berkaitan dengan AIDS. Kanker ini berkembang secara agresif, menyerang nodus limfa, visera, dan kemudian struktur GI.

PENYEBAB
  • Tidak diketahui
  • Kemungkinan imunosupresi atau predisposisi turun-menurun
TANDA DAN GEJALA
Kutaneus
  • Lesi yang muncul di kulit, mukosa bukal, palatum keras dan lunak, bibir, gusi, lidah, tonsil, konjungtiva, dan sklera
         - Warna berkisar dari merah-kemerahan sampai ungu-gelap
         - Bisa muncul sebagian ulseratif yang besar (jika tidak ditangani)
         - Bisa bergabung dan membentuk suatu plak besar (jika parah)
         - Bentuk dan ukurannya bervariasi

Ekstrakutaneus
  • Masalah Pencernaan (jika bermetastatis)
  • Dispnea
  • Edema
  • Nyeri (jika keparahannya melebihi stadium awal, disertai pecahnya lesi, atau menimpa saraf atau organ)
  • Distress respiratorik
  • Bunyi menciut

ACNE VULGARIS (JERAWAT)

     Akne Vulgaris atau jerawat  merupakan gangguan inflamatorik pada kelenjar sebasea dan masalah kulit yang paling umum dialami remaja, namun lesi juga bisa muncul saat penderita berumur 8 tahun. Walaupun lebih sering terjadi dan lebih parah dialami anak lelaki daripada anak perempuan, akne (jerawat) yang dialami perempuan biasanya muncul lebih awal dan cenderung berlangsung lebih lama, kadang-kadang hingga penderita menginjak masa dewasa. Jika ditangani, Prognosisnya dengan baik.


PENYEBAB
  • Penyebab pastinya tidak diketahui
  • Penyebab utama yang mungkin: Oklusi Folikular, produksi sebum yang terstimulasi oleh androgen, dan Propionibacerium acnes.
HAL-HAL YANG BISA MEMPERPARAH
  • Obat-obatan tertentu, antara lain kortikosteroid, glukokortiroid, halogen, phenobarbital, phenytoin (Dilatin), Isoniazid (Laniazid), dan litium.
  • Kosmetik
  • Stress Emosional
  • Paparan senyawa Industri
  • Trauma atau gesekan dengan pakaian ketat
  • Iklim yang tidak bersahabat
TANDA DAN GEJALA
  • Komedo Tertutup, atau whitehead (jika tidak menonjol keluar dari folikel dan tertutup oleh epidermis)
  • Komedo terbuka, atau bleackhead (jika menonjol keluar dari folikel dan tertutup oleh epidermis)
  • Inflamasi da pustula, papula atau (jika parah) kista atau abses yang khas
  • Parut, jika lesi terus muncul secara kronis.



Thursday 9 April 2015

MENGATASI HIPERTENSI

A. PENCEGAHAN


1.POLA MAKAN SEHAT
     Ada beberapa patokan pola makan  sehat yang dapat dijadikan paduan bagi penderita hipertensi, yaiut sebagai berikut:
  1. Kurangi komsumsi garam dalam makanan sehari-hari
  2. Komsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium. dan kalsium.
  3. Kurangi minum-minuman beralkohol
  4. Makan sayur dan buah-buahan yang berserat tinggi
  5. Kendalikan adar kolesterol
  6. Kendalikan Diabetes
  7. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah 
  8. Tidur yang cukup setiap hari, antara 6 - 8 jam/ hari
  9. Kurangi makanan yang mengandung kolesterol
  10. Komsumsi minyak ikan
  11. Suplai Kalsium
  12. Puasa secara rutin juga sangat baik untuk mengendalikan tekanan darah
2. POLA HIDUP SEHAT
  1. Melakukan olahraga secara teratur
  2. Jalankan terapi antistress atau kurangi stress dengan refresshing
  3. Berhenti Merokok
  4. Mendekatkan diri pada Tuhan
  5. Mengendalikan pola kesehatan secara keseluruan
B. PENGOBATAN
     Apabila seseorang sudah dinyatakan terkena hipertensi maka akan diberikan pengobatan. Hipertensi secara pasti tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Langkah awal biasanya adalah mengubah pola hidup penderita hipertensi dengan cara-cara berikut ini.
1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat         badannya sampai batas ideal.
2. Mengubah pola makan pada  penderita diabetes, kegemukan (obesitas),  atau kadar kolesterol             tinggi. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang sari 2,3 gram natrium atau  6 gram natrium         klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium,magnesium, dan kalium yang cukup) dan         mengurangi alkohol.
3. Olahraga aerobik yang  tidak terlalu berat. Penderita hipertensi esensial tidak perluh membatasi           aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
4.Berhenti merokok.Ini WAJIB  dilakukan
5. Menghentikan  pemakaian alkohol dan narkoba
6. Hidup dengan polasehat
7. Istirahat dan tidur cukup
8. Mengelola stress dengan baik.

     Jikalau pengobatan dengan perubahan pola hidup  tersebut  tidak mampu mengatasi hipertensi, akan dilakukan  pengobatan sesuai dengan yang dipilih  oleh penderita. Pengobatannya bisa dengan pengobatan tradisiona,  pengobatan modern, dan pengobatan khusus terutama bagi mereka yang terkena hipertensi dan juga penyakit berat lainnya. Tujuan pengobatan khusus tersebut adalah untuk menghindari terjadinya komplikasi dan dampak yang lebih serius terhaadap kesehatan.

1. PENGOBATAN TRADISIONAL

  • MENGKUDU (Morinda Citrifolia L)
  • Daun Salam (Syzigium Poyanthum)
  • Rumput Laut (Lamina Japonica)
  • Mentimun (Cucumis Sativus)
  • Temu Hitam (Curcuma aeruginoa Roxb)
  • Jantung Pisang (Musa Paradisiaca)
2. PENGOBATAN MODERN
  • DIURETIK TIAZIDE
  • PENGHAMBAT ANDRENERGIK
  • Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACE-Inhibitor)
  • Angiotensin-II-Blocker
  • Antagonis Kalsium
  • Vasodilator
  • Obat-obat lainnya.



Wednesday 8 April 2015

FAKTOR- FAKTOR PEYEBAB HIPERTENSI SECARA UMUM

          Hipertensi secara umum disebabkan oleh tiga Hal, yaitu : gaya hidup modern, pola makan yang salah, dan berat badan yang berlebihan.

1. FAKTOR GAYA HIDUP MODERN
          Pada zaman sekarang orang-orang banyak mengutamakan pekerjaan untuk mencapai kesuksesan. Kesibuka dan kerja keras serta tujuan-tujuan yang berat mengakibatkan timbulnya  rasa stress dan tekanan sangat tinggi. Perasaan tertekan membuat tekanan darah menjadi naik.
          Orang sibuk tidak sempat melakukan olahraga, akibatnya lemak dalam tubuh semakin banyak dan tertimbun yang dapat menghambat aliran darah. Pembuluh darah yang terhimpit oleh tumpukan lemak menjadikan tekanan darah menjadi tinggi. Inilah yang menyebabkan terjadinya hipertensi. Ditambah lagi, biasanya orang menyadari dirinya terkena hipertensi ketika sudah parah dan telah menyebabkan komplikasi yag serius.

2. FAKTOR POLA MAKAN YANG SALAH
pada umumnya orang menyukai makanan yang asin dan gurih, terutama makanan-makanan yang cepat saji yang banyak mengandng lemak jenuh serta garam dengan kadar tinggi. Mereka yang senang makan makanan asin dan gurih berpeluang besar terkena hipertensi. Kandungan Na(Natrium) dalam garamm yang berlebihan dapat menahan air (retensi) sehingga meningkatkan jumlah volume darah. Akibatnya jantung harus bekerja keras memompa darah dan tekanan darah menjadi naik. inilah yang menyebabkan hipertensi.
jadi, sangatlah baik mengontrol pola makan yang sehat. Hindari makanan yang mengandung kadar garam tinggi. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi agar kita dapat mengetahui secara pasti kalori yang kita perlukan setiap hari serta pola makan yang sehat beresiko terkena hipertensi.

3. FAKTOR KELEBIHAN BERAT BADAN
Kelebihan berat badan atau kegemukkan (obesitas) adalah pemicu timbulnya berbagai penyakit serius tanpa hipertensi akut. Orang yang berat badannya berlebih pada umumnya mengalami kesulitan untuk bergerak secara bebas. Untuk dapat menggerakkan tubuhnya maka jantung harus memompa darah dan membuat tekanan darah naik. Itulah sebabnya, kegemukkan merupakan faktor terjadinya hipertensi.
Oleh karena itu, untuk terhindar dari hipertensi, bagi mereka yang sudah mengalami kegemukan harus  mulai diet pola makan yang seimbang. Selain untuk penampilan yang lebih baik, diet pola makan juga akan mencegah kita dari berbagai jenis penyakit serius yang sebagian besar disebabkan oleh adanya pla makan yang tidak sehat.



SUMBER
  • Susilo,Y.dan A.Wulandari. 2011. Cara jitu mengatasi hipertensi. Edisi 1. ANDI. Yogyakarta.

HIPERTENSI (Pengertian, Penyebab dan Gejalanya).

1. Pengertian

          Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh darah yang melebihi batas ambang normal. Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Adapun Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi pada orang dewasa menurut JNC VII (The seventh Report of the joint National Commite on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment og High Blood Preassure) yaitu sebagai berikut:

Tabel.1.1. JNC VII Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa

Klasifikasi Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistole dalam mmHg
Tekanan Darah Diastole dalam mmHg
Normal
<120
<80
Prahipertensi
120-139
Atau 80-90
Hipertensi tahap 1
140-159
Atau 90-99
Hipertensi tahap 2
≥160
≥100


2. Penyebab
Hipertensi Esensial  
     Hipertensi Esensial berarti Hipertensi yang tidak diketahui Penyebabnya atau Idiopatik.


Hipertensi Predisposisi 
  • Penuaan
  • Riwayat Keluarga 
  • Asupan lemak jenuh atau natrium yang tinggi
  • Resistansi Insulin
  • Obesitas
  • Ras (paling sering menyerang orang kulit hitam)
  • Gaya hidup yang menuntut sering duduk dan tidak bergerak
  • Stress
  • Merokok
Hipertensi Sekunder
  • Koartasi  Aorta 
  • Sindrom Cushing
  • Obat, misalnya kokain, epoetin alfa, dan siklosporin
  • Penggunaan kontraseptif Hormonal
  • Gangguan Neurologis
  • Feokromositoma
  • Kehamilan
  • Hiperaldosteronisme Primer
  • Disfungsi tiroid, pituitari, atau paratiroid
3. Tanda dan Gejala
          Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala yang khusus. Gejala yang dimaksud yaitu sakit kepala, perdarahan dari hifung (mimisan), migren atau sakit kepala sebelah, wajah kemerah-merahan, mata berkunang-kunang, sakit tengkuk, dan kelelahan. Meskipun secara tidak sengaja, gejala tersebut terjadi bersamaan dan dipercayai berhubungan dengan hipertensi padahal sesungguhnya bukan hipertensi. 
          Gejala-gejala tersebut bisa terjadi pada siapa saja baik pada penderita hipertensi maupun pada seorang dengan TD normal. Jika Hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal.
          Hipertensi yang berat kadang-kadang mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut Ensefalopati hipertensif yang memerlukan penanganan segera. Apabila tidak ditangani keadaannya akan menjadi parah dan dapat memicu kematian. 
          Suatu kenyataan yang penting bahwa hipertensi tidak memiliki gejala yang khusus yang langsung mengacu pada penyakit tersebut. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap penyakit hipertensi sangatlah penting. Kita dapat mencegah dan mengantisipasinya dengan cara rutin memeriksakan darah kita. Selain itu, tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan kita secara keseluruhan dengan menjalani pola hidup sehat dan pola makan sehat sesuai dengan keperluan kita.


SUMBER

  • Goldszmidt.A.J dan L.R.Caplan. 2010.Stroke Essentials. 2nd Edition. Jones and Bartlett Publishers.Sudbury.Melviawati (penerjemah).2013 Stroke Esensial. Edisi Kedua. PT Indeks. Jakarta.
  • Susilo,Y.dan A.Wulandari. 2011. Cara jitu mengatasi hipertensi. Edisi 1. ANDI. Yogyakarta.


Tuesday 7 April 2015

PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA VITAL " PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH"

     Nilai Tekanan Darah merupakan Indikator untuk menilai sistem kardiovaskular bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Pemeriksaan tekanan darah dapat di ukur dengan dua metode, yaitu:
  1. Metode langsung ; metode yang menggunakan kanula atau jarum yang dimasukan kedalam pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi memerlukan persyaratan dan keahlian khusus.
  2. Metode tak langsung ; metode yang menggunajan sfigmomanometer. pengukuran tak langsung ini menggunakan dua cara, yaitu palpasi yang menukur tekanan sisolik dan auskultasi yang dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dan cara ini memerlukan alat stetoskop.
     TUJUAN
-    Mengetahui nilai tekanan darah

     Alat dan Bahan
  1. Sfigmomanometer (tensimeter) yang terdiri dari:
  • Manometer air raksa + Klep penutup dan pembuka
  • Manset udara
  • Slang Karet
  • Pompa Udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup
     2. Stetopkop
     3. Buku catatan tanda vital
     4. Pena

     Prosedur Kerja

     Cara Palpasi
  1. Jelaskan Prosedur pada klien
  2. Cuci tangan
  3. atur posisi Klien 
  4. letakan tangan yang hendak diukur pada posisi terlentang
  5. Lengan baju dibuka
  6. pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan terlalu kett maupun terlalu longgar).
  7. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra
  8. pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radiallis tidak teraba
  9. pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba
  10. Letakkan diafragma stetoskop  diatas nadi brakhialis dan kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam
  11. catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi : teraba kembali. Nilai ini menunjukan tekanan sistolik secara palpasi.
  12. Catat Hasil
  13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan  
     Cara Auskultasi
  1. Jelaskan prosedur pada klien
  2. Cuci Tangan
  3. Atur Posisi pasien 
  4. Letakkan lengan yang hendak di ukur dala posisi terlentang
  5. Buka lengan baju
  6. Pasang manset pada lengan kanan/ kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (Jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar).
  7. Tentukan denyut nadi arteri radialis ddekstra/ sinistra
  8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba
  9. pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg dari titik radialis tidak teraba
  10. Letakkan diafragma stertoskop di atas arteri brakhialis dan dengarkan
  11. kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pda pompa udara berlawanan arah jarum jam
  12. Catat tinggi air raks manometer saat pertama kali terdengar denyut
  13. catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar kembali denyut:                              - Suara Korotkoff I : menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi                          - Suara Korotkoff II : menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara auskultasi
  14. catat hasilnya pada catatan pasien
  15. cuci tangan setelh prosedur dilakukkan

PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA VITAL "PEMERIKSAAN PERNAPASAN"

PEMERIKSAAN PERNAPASAN

Nilai pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa

Tujuan
  1. Mengetahui frekuensi, irama,dan kedalaman pernapasan
  2. menilai kemampuan fungsi pernapasan
Alat dan bahan
  1. Arloji (jam) stop watch
  2. Buku catatan
  3. Pena
Prosedur kerja
  1. Jelaskan prosedur pada klien
  2. Cuci tangan
  3. Atur posisi pasien (manusia coba)
  4. Hitung frekuensi dan irama pernapasan
  5. Catat hasil
  6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA VITAL "PEMERIKSAAN DENYUT NADI"

PEMERIKSAAN DENYUT NADI

Nilai denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler. denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan (palpasi) atau dapat juga dilakukan dengan alat elektronik yang sederhana maupun canggih. Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan pada daerah arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brakhialis pada siku bagian dalam, arteri karotis pada leher, arteri temporalis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, dan pada arteri frontalis pada bayi.

Tujuan

    1. Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi dan kekuatan).
    2. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler

Alat dan bahan

    1. Arloji (jam) atau stop watch
    2. Buku catatan nadi
    3. Pena

Prosedur Kerja

    1. Jelaskan prosedur pada klien
    2. Cuci tangan
    3. Atur posisi pasien (manusia coba)
    4. Letakkan kedua lengan terlentang disisi tubuh
    5. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
    6. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk, jari
        tengah, dan jari manis. tentukan frekuensinya permenit, dan keteraturan
        irama, dan kekuatan denyutan.
    7. Catat hasil
    8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Monday 6 April 2015

ANATOMI DAN REGIO TUBUH MANUSIA

Deskripsi Arah Anatomi & Regio Tubuh Manusia
Hallo... bagimana kabar ? ( apa kabar?), for ngoni yang sementara blajar tentang anatomi tubuh manusia, mari jo lia itu "Deskriptif Arah Anatomi & Regio Tubuh Manusia" pa kita pe blog ini.


- Buat teman-teman yang tidak mengerti, berikut artinya:

Hallo... apa kabar?, buat kalian yang sedang belajar tentang anatomi tubuh manusia, ayo lihat tentang "Deskriptif Arah Anatomi & Regio Tubuh Manusia" di blog saya ini.

A. DESKRIPSI ARAH ANATOMI
1. Pada Posisi Anatomi Terdapat beberapa Proyeksi  yaitu sebagai berikut 


2.Proyeksi pada bidang Longitudinal, menghasilkan: 




B. REGIO TUBUH MANUSIA



Regio tubuh manusia dari atas Pertama yaitu Regio Capitis (Kepala)




- Regio tubuh manusia dari atas kedua yaitu Regio Colli (Leher)




- Regio tubuh manusia dari atas ketiga yaitu Regio Thorax (Dada)



- Regio tubuh manusia dari atas keempat yaitu Regio Abdomial (Perut)

- Regio tubuh manusia dari atas kelima yaitu Regio Extremitas Superior (Anggota gerak atas/ tangan

- Regio tubuh manusia dari atas keenam yaitu Regio Extremitas Inferior (anggota gerak Bawah/ Kaki) 
Regio ini terbegi atas dua bagian yaitu: 

 1. Regio Extremitas Inferior (anggota gerak Bawah/ Kaki)  Anterior (Depan)


 1. Regio Extremitas Inferior (anggota gerak Bawah/ Kaki)  Posterior  (Belakang)





UJI HIPOTESIS

HIPOTESIS

Buat kalian yang sedang bingung menentukan hipotesis dalam proposal penelitian, skripsi, thesis dan lain-lain, ayo kita pahami dulu apa itu  hipotesis....
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis, hupo artinya sementara/ lemah keberadaannya dan thesis artinya pernyataan/ teori. Dengan demikian, berarti hipotesis berarti pernyataan sementara yang perluh diuji kebenarannya. untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis. Ada dua jenis hipotesis dalam pengujian hipotesis, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis Alternatif (Ha). Berikut penjelasannya ya:
  1. HIPOTESIS NOL (Ho)
Hipotesis nol (Ho) merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain atau tidak ada perbedaan suatu kejadian antara dua atau lebih kelompok.
contoh:
  • Tidak ada hubungan antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir
  • Tidak ada perbedaan tekanan darah ibu antara ibu yang bekerja dengan ibu rumah tangga
2. HIPOTESIS ALTERNATIF (Ha)
Hipotesis Alternatif merupakan hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain atau ada perbedaan suatu kejadian antara dua atau lebih kelompok.
contoh:
  • Ada hubungan antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir
  • Ada perbedaan tekanan darah ibu antara ibu yang bekerja dengan ibu rumah tangga
Ok guys,, kurang lebih seperti itu ya,,, mohon kriti dan sarannya...

Sumber

Riyanto, A. 2013. Statistik Inferensial untuk analisa data kesehatan. Edisi 1. Nuha Medika. Jakarta.

Wednesday 1 April 2015

CARA MENCARI HASIL PUTUSAN DALAM WEBSITE MAHKAMAH AGUNG

CARA MENCARI INFO PERKARA

  1. Buka Situs Mahkamah Agung  https://www.mahkamahagung.go.id/  

2. Klik Info perkara buka Info Perkara > 2005


3. Setelah itu akan muncul form Pencarian. Dan Silahkan isi kolom seperti berikut. Kemudian klik Cari,



4. Akan Muncul gambar seperti ini, dan silahkan klik Lihat Detail


5. Setelah itu akan muncul HASILNYA

SELAMAT MENCOBA ya...