Saturday 14 October 2017

Terapi Aktifitas Kelompok “Stimulasi Persepsi Sensori: Halusinasi”

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A.TOPIK KEGIATAN
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi sesi I.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Tujuan khusus
a.       Klien dapat mengenal halusinasi
b.      Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c.       Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
d.      Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.

C. AKTIVITAS DAN INDIKASI
     1.      Aktifitas
Kegiatan yang dilakukan yaitu klien duduk bersama dalam lingkaran, dalam ruangan yang nyaman dan tenang dan fasilitator berada diantara pasien.
     2.      Seleksi
a.       Karakteristik/kriteria
1)      Riwayat klien dengan halusinasi.
2)      Klien dalam keadaan tenang
3)      Keadaannya terkontrol
4)      Bersedia mengikuti terapi aktifitas kelompok (TAK)
b.      Proses seleksi
Klien diseleksi dari ruangan tempat pasien dirawat dengan kriteria diatas.
D. PENGORGANISASIAN
      1.      Waktu
a.       Hari /tanggal                     : Rabu, 1 Maret 2017
b.      Tempat                              : Ruangan Cendrawasih
c.       Waktu                               : 14.00 s/d 14.45  WIB

       2.      Tim terapi
a.       Leader                               : Bawendu Surianti Yuliana
Uraian tugas                      :
1.        Memimpin jalannya TAK
2.        Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
3.        Membuka acara
4.        Memimpin kegiatan kelompok
5.        Menutup acara
b.      Co-Leader : Chandra Polibaon
Uraian Tugas         :
Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok.
c.       Fasilitator              : Aswar, Cindy, Masni, Nia.
Uraian tugas         :
1.        Memfasilitasi klien dalam TAK
2.        Mengarahkan klien dalam kegiatan
d.      Observer                : Berta Febriayanti
Uraian tugas         :
1.    Mengobservasi jalannya TAK mulai dari persiapan, proses, dan penutupan dengan menggunakan format evaluasi perilaku.
2.    Memberikan penilaian terhadap perilaku verbal dan non verbal klien selama terapi berlangsung.
      3.      Alat dan media
Media yang digunakan adalah kertas karton, spidol, papan tulis dan pemutar musik.
      4.      Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi kelompok.
5.      Seting tempat
                                             
   

          


      6.      Program Antisipasi
Mengantisipasi bila peserta yang dipilih tidak dapat mengikuti kegiatan hari yang telah ditentukan, maka dipilih peserta cadangan 2 orang dari ruangan intermidiet yang memenuhi kriteria peserta TAK.

            E. PROSES PELAKSANAAN
 Langkah-langkah
a.       Persiapan
1.      Memilih pasien sesuai indikasi yaitu klien dengan gangguan stimulasi persepsi: halusinasi
2.      Membuat kontrak dengan klien
3.      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
  
b.      Orientasi
1.      Salam terapeutik
a.       Salam dari terapi kepada klien
b.      Perkenalkan nama dan panggilan terapi (pakai papan nama)
c.       Menananyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
2.      Evaluasi atau validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3.      Kontrak
a.       Terapi menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara yang didengar.
b.      Terapi menjelaskan aturan mainnya sebagai berikut:
1)      Klien bersedia mengikuti TAK
2)      Klien harus hadir 5 menit sebelum TAK dimulai
3)      Selama TAK berlangsung tidak boleh makan dan minum
4)      Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
5)      Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin kepada terapi
6)      Bila ada klien yang mau bertanya maka harus mengacungkan tangan
7)      Klien harus menerima keputusan hasil akhir
8)      Lama kegiatan 45 menit.

      c.  Kerja
1.     Terapi menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal halusinasi, tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya dan perasaan klien pada saat terjadi.
2.  Terapi meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang di sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran, hasilnya ditulis di kertas karton.
3.      Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4.    Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suaran yang biasa didengar.


      d.   Tahap terminasi
5. Evaluasi
a)      Terapi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b)      Terapi memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
6.      Tindak lanjut
Terapi meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
7.      Kontrak yang akan datang
a)      Menyepakati TAK yang akan datang yaitu melatih cara mengontrol halusinasi.
b)      Menyepakati waktu dan tempat.


F. EVALUASI DAN DOKUMENTASI
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi I, kemampuan yang diharapkan klien adalah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi dan perasaan saat terjadinya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut.

SESI 1: TAK
Stimulasi Persepsi Sensori : Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi

No.
Nama Klien
Menyebut isi halusinasi
Menyebut waktu terjadi halusinasi
Menyebut situasi terjadi halusinasi
Menyebut perasaan saat terjadi halusinasi
1.





2.





3.





4.





5.





Petunjuk:
1.      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2.      Untuk tiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu, situasi, dan perasaan. Beri tanda √ jika klien mampu dan X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK Stimulasi Presepsi: Halusinasi sesi I. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul 14.00), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram). Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.


No comments:

Post a Comment