Thursday, 27 March 2014

ASUHAN KEPERAWATAN CA.COLON (SISTEM PENCERNAAN)

ASUHAN KEPERAWATAN
CA.COLON
O
L
E
H

BAWENDU SURIANTI YULIANA


KELAS IV B

Fakultas Keperawatan
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
2013


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas  Asuhan Keperawatan Ca. Colon.
Adapun Tujuan penyusunan makalah ini salah satunya untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Sistem Pencernaan.
Kelompok dua mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyususnan Asuhan Keperawatan ini.
Kami Sadar akan keterbatasan dan kemampuan yang kami miliki, maka kami mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Saran dan kritik sangat diharapkan guna pengembangan kualitas pendidikan dalam dunia Keperawatan.



Tomohon, 20 April 2013

Kelompok 2















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I                                                                                                                                                
PENDAHULUAN................................................................................................................... 1
BAB II
TINJAUAN TEORI................................................................................................................. 2
A. Anatomi dan Fisiologi...................................................................................................... 2
B.  Definisi............................................................................................................................. 2
C.  Etiologi............................................................................................................................. 2
D. Manifestasi Klinis............................................................................................................. 3
E.  Klasifikasi......................................................................................................................... 3
F.   Komplikasi....................................................................................................................... 4      
G. Pencegahan....................................................................................................................... 5
H. Patofisiologi..................................................................................................................... 5
I.    Pemeriksaan Penunjang.................................................................................................... 5
J.       Penatalaksanaan.............................................................................................................. 7
BAB III
TINJAUAN ASKEP................................................................................................................ 8
I.                   Identifikasi.................................................................................................................... 8
II.                Data Medik................................................................................................................... 8
III.             Keadaan Umum............................................................................................................ 9
IV.             PENGKAJIAN POLA KESEHATAN ( 11 GORDON )........................................... 10
A.    KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN.............. 10
B.     KAJIAN NUTRISI METABOLIK.............................................................................. 11
C.     KAJIAN POLA ELIMINASI....................................................................................... 13
D.    KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN......................................................... 15
E.     KAJIAN POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT............................................................... 16
F.      KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF..................................................................... 17
G.    KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI..................................................... 18
H.    KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA........................ 18
I.       KAJIAN POLA REPRODUKSI-SEKSUALITAS..................................................... 19
J.       KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES......... 19
K.    KAJIAN POLA NILAI KEPERCAYAAN................................................................. 20
KLASIFIKASI DATA............................................................................................................ 21
Patoflow................................................................................................................................... 22
ANALISA DATA.................................................................................................................... 22
DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT NANDA....................................................... 23
INTERVENSI  ASUHAN KEPERAWATAN....................................................................... 29
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.................................................................................... 36
EVALUASI  KEPERAWATAN............................................................................................ 46
Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 53


 BAB I
PENDAHULUAN
Usus besar adalah bagian dari sistim pencernaan (digestive system) dimana materi yang dibuang (sampah) disimpan didalamnya kemudian dikeluarkan melalu rektum. Rektum (rectum) adalah ujung dari usus besar dekat dubur (anus).Bersama, mereka membentuk suatu pipa panjang yang berotot yang disebut usus besar.Tumor-tumor usus besar dan rektum adalah pertumbuhan-pertumbuhan yang datangnya dari dinding dalam dari usus besar.
Tumor-tumor ramah dari usus besar disebut polip-polip (polyps).Tumor-tumor ganas dari usus besar disebut kanker-kanker.Polip-polip ramah tidak menyerang jaringan yang berdekatan dengannya atau menyebar ke bagian-bagian lain tubuh.Polip-polip ramah dapat diangkat dengan mudah sewaktu colonoscopy dan bukan ancaman nyawa.Jika polip-polip ramah tidak diangkat dari usus besar, mereka dapat menjadi ganas (bersifat kanker) melalui waktu.Kebanyakan dari kanker-kanker usus besar dipercayai telah berkembang dari polip-polip. Kanker usus besar dan rektum, juga dirujuk sebagai kanker kolorektal ( colorectal cancer), dapat menyerang dan merusak jaringan-jaringan dan organ-organ yang berdekatan. Sel-sel kanker juga dapat pecah dan keluar dan menyebar pada bagian-bagian lain tubuh (seperti hati dan paru-paru) dimana tumor-tumor baru terbentuk.Penyebaran kanker usus besar ke organ-organ yang terletak jauh darinya disebut metastasis dari kanker usus besar.Sekali metastasis telah terjadi pada kanker kolorektal (colorectal cancer), suatu penyembuhan yang penuh dari kanker adalah tidak mungkin.











 BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    Anatomi dan Fisiologi
Usus besar merupakan bidang perluasan  dari ileocecal keanus.Usus besar terdiri dari cecum, colon, rectum, danlubang anus. Selama dalam colon, chyme diubah menjadi feces. Penyerapan air dan garam, pengsekresiamucus dan aktivitas dari mikroorganismyang termasuk dalam pembentuka feces, dimana colon menyimpasampai feces dikeluarkan melalui proses defekasi. Kira-kira  1500ml dari chyme masuk kececum setiap hari, tapi lebih dari 90% dari volume direabsorbsi dan hanya tertinggal l80-150ml dari feces yang dikeluarkan secara normal melalui defakasi.
Fungsi utama kolon adalah absorbsi aidaelektrolit dari  kimus untuk membentuk feses yang padat dan penimbunan bahan feses sampai dapat dikeluarkan. Setengah bagian proksimal kolon berhubungan dengan absorbsi dan setengah distal kolon berhubungan denganpenyimpanan. Karena sebagai 2fungsi tersebut gerakan kolon sangat lambat.Tapi gerakannymasih sepertusus halus yang dibagmenjadgerakamencampudan mendorong.

B.     Definisi
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177).
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang     muncul dari jaringan epithelial dari colon (Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).

C.    Etiologi
1.      Diet , kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buah-buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani.
2.      Kelainan kolon
a.       Aadenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.
b.      Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma.  Kondisi ulserative Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko  terkena karsinoma kolon.
3.      Genetik 
a.       Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak – anakyang orangtuanya sehat.

D.    Manifestasi Klinis
1.      Gejala lokal
Perubahan kebiasaan buang air besar, Perubahan frekuensi buang air besar, berkurang (konstipasi) atau bertambah (diare) .Sensasi seperti belum selesai buang air besar (masih ingin tetapi sudah tidak bisa keluar) dan perubahan diaeter serta ukuran kotoran atau feses. Ini merupakan ciri khas dari kanker kolorektal.Feses bercampur darah atau keluar darah dari lubang pembuangan saat BAB. Feses berwarna kehitaman, biasanya berhubungan dengan terjadinya perdarahan disaluran cerna bagian atas.Timbul rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar, terjadi akibat sumbatan saluran pembuangan kotoran oleh massa tumor
2.      Gejala umum
Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala yang paling umum disemua jenis keganasan), Hilangnya nafsu makan,sering merasa lelah.

E.     Klasifikasi
Klasifikasi kanker kolon menurut  modifikasi DUKES adalah  sebagai berikut (FKUI, 2001 : 209) : 
1.      A : kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada  metastasis.
2.      B1: kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa.
3.      B2: kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria. 
4.      C1: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah  bening sebanyak satu sampai empat buah.
5.      C2: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari 5 buah. 
6.       D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasi lagi. 

Klasifikai kanker kolon dapat ditentukan dengan sistem TNM (T = tumor, N = kelenjar getah bening regional, M =jarak metastese).
T          Tumor primer
TO       Tidak ada tumor
TI        Invasi hingga mukosa atau sub mukosa
T2        Invasi ke dinding otot
T3        Tumor menembus dinding otot
N         Kelenjar limfa
N0       tidak ada metastase
N1       Metastasis ke kelenjar regional unilateral
N2       Metastasis ke kelenjar regional bilateral
N3       Metastasis multipel ekstensif ke kelenjar regional
M         Metastasis jauh
MO      Tidak ada metastasis jauh
MI       Ada metastasis jauh

F.     Komplikasi
Komplikasi pada pasien dengan kanker kolon yaitu:
1.      Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap.
2.      Metastase ke organ sekitar, melalui hematogen, limfogen dan penyebaran langsung.
3.      Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon yangmenyebabkan hemorragi.
4.      Perforasi usus dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses.
5.      Peritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok.
6.      Pembentukan abses
Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina. Biasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan pendarahan. Tumor tumbuh kedalam usus besar dan secara berangsur-angsur membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang berada disekitanya ( Uterus, urinary bladder,dan ureter ) dan penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker.




G.    Pencegahan
Pencegahan Kanker Kolon.
1.      Konsumsi makanan berserat. Untuk memperlancar buang air besar dan menurunkan derajat keasaman, kosentrasi asam lemak, asam empedu, dan besi dalam usus besar.
2.      Asam lemak omega-3, yang terdapat dalam ikan tertentu.
3.      Kosentrasi kalium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin.
4.      Susu yang mengandung lactobacillus acidophilus.
5.      Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur untuk buang air besar.
6.      Hidup rileks dan kurangi stress.

H.    Patofisiologi
Berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).Pada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. Tetapi, seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar .Kanker kolon dan rektum terutama (95 %) adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus).Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam sturktur sekitarnya. Kanker kolon dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu :
1.      Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan mesokolon.
2.      Melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan darah ke system portal.
3.      Penyebaran secara transperitoneal, penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain. Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta perdarahan. Penetrasi kanker dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta timbulnya metastase pada jaringan lain.

I.       Pemeriksaan Penunjang
1.      Endoskopi. Pemeriksaan endoskopi perlu dikerjakan, baik sigmoidoskopi maupun  kolonoskopi. Gambaran yang khas karsinoma atau ulkus akan dapat dilihat dengan jelas pada endoskopi, dan untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan biopsi.
2.      Radiologi. Pemeriksaan radiologi yang dapat dikerjakan antara lain adalah : foto dada dan foto kolon (barium enema).
3.      Pemeriksaan dengan enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan mengidentifikasikan letaknya. Tes ini mungkin menggambarkan adanya kebuntuan pada isi perut, dimana terjadi pengurangan ukuran tumor pada lumen. Luka yang kecil kemungkinan tidak teridentifikasi dengan tes ini. Enema barium secara umum dilakukan setelah sigmoidoscopy dan colonoscopy.
4.      Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa dan luas dari penyakit. Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat menemukan tempat yang jauh yang sudah metastasis.
5.      Pemeriksaan foto dada berguna selain untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker pada paru juga bisa digunakan untuk persiapan tindakan pembedahan. Pada foto kolon dapat dapat terlihat suatu filling defect pada suatu tempat atau suatu striktura.
6.      Ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi ada tidaknya metastasis kanker kelenjar getah bening di abdomen dan di hati.
7.      Histopatologi/ Selain melakukan endoskopi sebaiknya dilakukan biopsi di beberapa tempat untuk pemeriksaan histopatologis guna menegakkan diagnosis. Gambaran histopatologi karsinoma kolorektal ialah adenokarsinoma, dan perlu ditentukan differensiasi sel.
8.      Laboratorium. Tidak ada petanda yang khas untuk karsinoma kolorektal, walaupun demikian setiap pasien yang mengalami perdarahan perlu diperiksa Hb. Tumor marker (petanda tumor) yang biasa dipakai adalah CEA. Kadar CEA lebih dari 5 mg/ ml biasanya ditemukan karsinoma kolorektal yang sudah lanjut. Berdasarkan penelitian, CEA tidak bisa digunakan untuk mendeteksi secara dini karsinoma kolorektal, sebab ditemukan titer lebih dari 5 mg/ml hanya pada sepertiga kasus stadium III. Pasien dengan buang air besar lendir berdarah, perlu diperiksa tinjanya secara bakteriologis terhadap shigella dan juga amoeba.
9.      Scan (misalnya, MR1. CZ: gallium) dan ultrasound: Dilakukan untuk tujuan diagnostik, identifikasi metastatik, dan evaluasi respons pada pengobatan.
10.  Biopsi (aspirasi, eksisi, jarum): Dilakukan untuk diagnostik banding danmenggambarkan pengobatan dan dapat dilakukan melalui sum-sum tulang, kulit, organ dan sebagainya.
11.  Jumlah darah lengkap dengan diferensial dan trombosit: Dapat menunjukkan anemia, perubahan pada sel darah merah dan sel darah putih: trombosit meningkat atau berkurang.
12.  Sinar X dada: Menyelidiki penyakit paru metastatik atau primer.

J.      Penatalaksanaan
Bila sudah pasti karsinima kolon, maka kemungkinan pengobatan adalah sebagai berikut :
1.      Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastatis, tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang.Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang mengelilingi sekitar kanker.
2.      Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya sinar X, atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak daerah yang ditumbuhi tumor, merusak genetic sehingga membunuh kanker.Terapi radiasi merusak sel-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara alin sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung & usus, sel darah.Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu makan.
3.      Kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat , dapat masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar. Obat chemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau dimakan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena digabungkan akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI, 2001 : 211).










 BAB III
TINJAUAN ASKEP

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bpk. A dengan Ca. COLON,
Di RS BETHESDA TOMOHON

Nama Mahasiswa yang mengkaji :Bawendu S.Yuliana
NIM : 11061170

Unit                           :Rawat Inap
Ruang / Kamar          :Yohanes
Tgl Masuk Rs            : 19  April  2013
Tgl Pengkajian            : 19 April 2013

Waktu Pengkajian       : 08. 00 wita
Auto Anamnese          :
19 April 2013
Allo Anamnese           :






No comments:

Post a Comment