BAB II
PENGENALAN AJARAN HINDU
A. Pengertian
a.
Pengertian Umum
Agama sebagai
ilmu pengetahuan kerokhanian yang menyangkut rokhani adalah bersifat gaib
(Sukma Irational) dan Methapisika (Nirbawa) sehingga sangat sukar diberikan
definisi yang secara bulat. Karena agama
merupakan persoalan keyakinan (kepercayaan) dan untuk menuntun seseorang untuk
percaya diperlukan beberapa methode yang sesuai dengan kemampuan berpikir dari
yang dituntun itu.
Kata Agama yang
lazim dipakai dalam Bahasa Indonesia bersinonim dengan perkataan “Religion “(Bhs Inggris)”, Religie “(Bhs. Belanda)”, Dharma” (Bhs.
Sansekerta). Akan tetapi, apabila ditinjau dari Morpologi kata “Agama“ tersusun
dari kata A-GAM-A. GAM (Dalam Bhs. Sansekerta) atau Go (Bhs. Inggris) yang berarti jalan atau alat
pergi. Awalan A artinya tidak dan akhiran A artinya sesuatu
yang.
Agama berarti sesuatu yang tidak bergerak/tidak pergi (langgeng). Yang dimaksud dengan langgeng yaitu kekal abadi, tidak
berubah-ubah yaitu Tuhan (Ida Sang Hyang
Widhi Wasa). Perlu diketahui disini sebutan Tuhan di dalam Agama Hindu
adalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa/brahman. Selain Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang kita kenal ciptaan beliau bersifat
tidak langgeng yaitu selalu mengalami perubahan. Dan pada akhirnya akan kembali
kepada sumbernya (Sangkan parannya)
kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau
Brahman.
a.
Penertian Khusus
Agama itu dalam
arti jiwa kerokhaniannya adalah Dharma atau kebenaran sejati atau kebenaran
abadi yang mencakup seluruh jalan kehidupan manusia (Way of Life) yang diwahyukan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang kekal abadi (langgeng) kedunia.
Agama adalah
ajaran-ajaran suci yang diwahyukan atau diturunkan kedunia melalui para Maha
Rsi atau biasa juga disebut dengan Nabi oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan tujuan untuk menuntun umat manusia
dalam mencapai kesempurnaan hindu yang berupa kebahagiaan dan kesucian lahir
dan bathin (Mokshartham jagathita ya ca
ithi dharma).
A. Tujuan Agama
a.
Tujuan Umum
Agama pada
hakekatnya adalah ajaran tentang pendidikan moral dan budi pekerti yang luhur
berdasarkan wahyu Ida Sang Hyang Widhi
Wasa. Sehingga tujuan umum dari agama: a) Agar mendapatkan ukuran nilai
kesusilaan yang langgeng dan positip dan b) Agar mendapat alat/sarana atau
jalan atau jangan sampai manusia tersesat dalam kehidupan menuju kebahagiaan
(kesejahtraan jasmani dan kebahagiaan rokhani).
b.
Tujuan Khusus
Kelahiran sebagai manusia yang
sangat sulit kita raih dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas manusia
itu sendiri. Karena setiap saat kita diganggu oleh musuh yang maha dasyat
(Karma = Lobha = rakus, Krodha = pemarah, Moha = bingung dan nafsu angkuh, Mada = mabok, kegila-gilaan, dan Matsarya = irihati).
Lebih rinci, tujuan Agama Hindu dibagi atas 4 bagian yaitu: a) Moksartham jagatdhita Ya Ca Iti Dharma na
annretam. Dharma (Agama) adalah
alat untuk mencapai Moksa (Moksartham dan mencapai kesejahteraan
hidup mahluk (Jagadhita); b) Ikang dharma ngaranika hetuning mara ring
swarga ika kadi gatining perahu lan henuning benyaga nentasing tasik. Artinya
Dharma (Agama) adalah merupakan jalan
atau alat untuk mencapai sorga sebagaimana halnya seperti perahu yang merupakan
alat bagi saudagar untuk melintas
samudra; c) Weda pramanah
Creyah sadhanam dharma. Artinya Dharma (Agama) adalah sebagai alat yang
tercantum dalam Weda untuk mencapai kesempurnaan hidup bebasnya roh dari
penjelmaan dan bersatu kembali dengan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa; dan d) Prabawar
thaya bhutanam dharma prawacanam krtam, Yah syat prabhawacam yuktah Sa Dharma
iti nicacayah; segala sesuatu yang bertujuan memberi kesejahteraan dan
memelihara semua mahluk itulah disebut Agama; Segala sesuatu yang membawa
kesentausaan (kepada mahluk) itulah dharma
(Agama) yang sebenarnya.
Singkatnya tujuan
Agama Hindu adalah menuju kesempurnaan hidup atau ketenangan, keharmonisan
hidup lahir bhatin (jasmani dan rokhani). Dalam arti ketenangan ini maksudnya
menjaga keharmonisan artinya diantara mahluk hidup baik sebagai tumbuhan,
binatang dengan manusia mampu hidup saling selaras, serasi dan seimbang saling
menjaga bukan sebaliknya menghancurkan.
Kata Dharma dengan Agama adalah sama maksud dan artinya yang terkandung
didalamnya. Karena berkembangnya Dharma ini pertama kali di lembah sungai
Sindhu di India, maka oleh orang persia Sindhu menjadi Hindustan dan terakhir
menjadi Hindu. Karena Agama diartikan sama dengan Dharma.
Oleh karena itulah bahwa bisa menjadi populer dari Dharma di Sindhu,
berkembang Dharma di Hindustan lalu menjadi Agama Hindu. Dharma (Agama) sebagai
pengatur semua mahluk hidup di Dunia (Dharmena
dharyate sarwam, jagat sthawara janggamam). Kata Dharma dapat diartikan
“kebenaran“ atau keadaan benar (sejati). Yang berkeadaan benar (sejati) hanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dalam kehidupan sehari-hari Dharma juga dapat diberikan arti tingkah laku
yang baik dan benar, baik menyangkut pikiran, perkataan, dan perbuatannya.
Kalau orang yang berbuat benar dari pikiran, perkataan dan perbuatannya disebut
orang yang Dharmika. Lalu yang
menjadi pertanyaan kita bagaimana menjadi seorang dharmika ? Maha Rsi Bisma
dalam epos Maha Brata bahwa syarat
menjadi seorang Dharmika sebagai
berikut: a) Akrodha = tidak pemarah,
b) Satyam = bertingkah laku atas
dasar kebenaran, c) Sam Wibaga = adil
dan jujur, d) Mendapat anak dari perkawinan yang syah, e) Berbudi bahasa yang
baik, f) Menghindari perbedaan sehingga tidak bertikai, g) Arjawan = teguh terhadap pendirian, dan h) Senang membantu semua mahluk
A. Kerukunan Umat Beragama Perspektif Hindu
a.
Agama sebagai
pedoman mencapai tujuan hidup
Semua umat beragama meyakini ajaran agama yang dipeluknya itu berasal dari
Tuhan Yang Maha Esa. Demikian pula umat Hindu meyakini kitab suci Veda sebagai
himpunan wahyu Tuhan Yang Maha Esa (divine origin) di samping kitab-kitab lain
yang merupakan tafsir atau memberi penjelasan terhadap kitab suci Veda.
No comments:
Post a Comment