Sunday 30 March 2014

PENGENALAN AGAMA HINDU II

BAB II
PENGENALAN AJARAN HINDU

A.  Pengertian
a.       Pengertian Umum
Agama sebagai ilmu pengetahuan kerokhanian yang menyangkut rokhani adalah bersifat gaib (Sukma Irational) dan Methapisika (Nirbawa) sehingga sangat sukar diberikan definisi yang secara bulat. Karena  agama merupakan persoalan keyakinan (kepercayaan) dan untuk menuntun seseorang untuk percaya diperlukan beberapa methode yang sesuai dengan kemampuan berpikir dari yang dituntun itu.
Kata Agama yang lazim dipakai dalam Bahasa Indonesia bersinonim dengan perkataan “Religion “(Bhs Inggris)”, Religie “(Bhs. Belanda)”, Dharma” (Bhs. Sansekerta). Akan tetapi, apabila ditinjau dari Morpologi kata “Agama“ tersusun dari kata A-GAM-A. GAM (Dalam Bhs. Sansekerta) atau Go (Bhs. Inggris) yang berarti jalan atau alat pergi. Awalan A artinya tidak dan akhiran A artinya sesuatu yang.

Agama berarti sesuatu yang tidak bergerak/tidak pergi (langgeng). Yang dimaksud dengan langgeng yaitu kekal abadi, tidak berubah-ubah yaitu Tuhan (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Perlu diketahui disini sebutan Tuhan di dalam Agama Hindu adalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa/brahman. Selain Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang kita kenal ciptaan beliau bersifat tidak langgeng yaitu selalu mengalami perubahan. Dan pada akhirnya akan kembali kepada sumbernya (Sangkan parannya) kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Brahman.
a.       Penertian Khusus
Agama itu dalam arti jiwa kerokhaniannya adalah Dharma atau kebenaran sejati atau kebenaran abadi yang mencakup seluruh jalan kehidupan manusia (Way of Life) yang diwahyukan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang kekal abadi (langgeng) kedunia.
Agama adalah ajaran-ajaran suci yang diwahyukan atau diturunkan kedunia melalui para Maha Rsi atau biasa juga disebut dengan Nabi oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan tujuan untuk menuntun umat manusia dalam mencapai kesempurnaan hindu yang berupa kebahagiaan dan kesucian lahir dan bathin (Mokshartham jagathita ya ca ithi dharma).

A.  Tujuan  Agama
a.       Tujuan Umum
Agama pada hakekatnya adalah ajaran tentang pendidikan moral dan budi pekerti yang luhur berdasarkan wahyu Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sehingga tujuan umum dari agama: a) Agar mendapatkan ukuran nilai kesusilaan yang langgeng dan positip dan b) Agar mendapat alat/sarana atau jalan atau jangan sampai manusia tersesat dalam kehidupan menuju kebahagiaan (kesejahtraan jasmani dan kebahagiaan rokhani).
b.      Tujuan Khusus
Kelahiran  sebagai manusia yang sangat sulit kita raih dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas manusia itu sendiri. Karena setiap saat kita diganggu oleh musuh yang maha dasyat (Karma = Lobha = rakus, Krodha = pemarah, Moha = bingung dan nafsu angkuh, Mada = mabok, kegila-gilaan, dan Matsarya = irihati). 
Lebih rinci, tujuan Agama Hindu dibagi atas 4 bagian yaitu: a) Moksartham jagatdhita Ya Ca Iti Dharma na annretam. Dharma (Agama) adalah alat untuk mencapai Moksa (Moksartham dan mencapai kesejahteraan hidup mahluk (Jagadhita); b) Ikang dharma ngaranika hetuning mara ring swarga ika kadi gatining perahu lan henuning benyaga nentasing tasik. Artinya Dharma (Agama) adalah merupakan jalan atau alat untuk mencapai sorga sebagaimana halnya seperti perahu yang merupakan alat bagi saudagar  untuk melintas samudra; c) Weda pramanah Creyah sadhanam dharma. Artinya  Dharma (Agama) adalah sebagai alat yang tercantum dalam Weda untuk mencapai kesempurnaan hidup bebasnya roh dari penjelmaan dan bersatu kembali dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa; dan d) Prabawar thaya bhutanam dharma prawacanam krtam, Yah syat prabhawacam yuktah Sa Dharma iti nicacayah; segala sesuatu yang bertujuan memberi kesejahteraan dan memelihara semua mahluk itulah disebut Agama; Segala sesuatu yang membawa kesentausaan (kepada mahluk) itulah dharma (Agama) yang sebenarnya.
Singkatnya tujuan Agama Hindu adalah menuju kesempurnaan hidup atau ketenangan, keharmonisan hidup lahir bhatin (jasmani dan rokhani). Dalam arti ketenangan ini maksudnya menjaga keharmonisan artinya diantara mahluk hidup baik sebagai tumbuhan, binatang dengan manusia mampu hidup saling selaras, serasi dan seimbang saling menjaga bukan sebaliknya menghancurkan.
Kata Dharma dengan Agama adalah sama maksud dan artinya yang terkandung didalamnya. Karena berkembangnya Dharma ini pertama kali di lembah sungai Sindhu di India, maka oleh orang persia Sindhu menjadi Hindustan dan terakhir menjadi Hindu. Karena Agama diartikan sama dengan Dharma.
Oleh karena itulah bahwa bisa menjadi populer dari Dharma di Sindhu, berkembang Dharma di Hindustan lalu menjadi Agama Hindu. Dharma (Agama) sebagai pengatur semua mahluk hidup di Dunia (Dharmena dharyate sarwam, jagat sthawara janggamam). Kata Dharma dapat diartikan “kebenaran“ atau keadaan benar (sejati). Yang berkeadaan benar (sejati) hanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Dalam kehidupan sehari-hari Dharma juga dapat diberikan arti tingkah laku yang baik dan benar, baik menyangkut pikiran, perkataan, dan perbuatannya. Kalau orang yang berbuat benar dari pikiran, perkataan dan perbuatannya disebut orang yang Dharmika. Lalu yang menjadi pertanyaan kita bagaimana menjadi seorang dharmika ? Maha Rsi Bisma dalam epos Maha Brata bahwa syarat menjadi seorang Dharmika sebagai berikut: a) Akrodha = tidak pemarah, b) Satyam = bertingkah laku atas dasar kebenaran, c) Sam Wibaga = adil dan jujur, d) Mendapat anak dari perkawinan yang syah, e) Berbudi bahasa yang baik, f) Menghindari perbedaan sehingga tidak bertikai, g) Arjawan = teguh terhadap pendirian, dan h) Senang membantu semua mahluk

A.  Kerukunan Umat Beragama Perspektif Hindu
a.       Agama sebagai pedoman mencapai tujuan hidup
Semua umat beragama meyakini ajaran agama yang dipeluknya itu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Demikian pula umat Hindu meyakini kitab suci Veda sebagai himpunan wahyu Tuhan Yang Maha Esa (divine origin) di samping kitab-kitab lain yang merupakan tafsir atau memberi penjelasan terhadap kitab suci Veda. 

No comments:

Post a Comment