Wednesday, 15 April 2015

APPENDICITIS (Usus buntu)

  USUS BUNTU (APPENDICITIS) 

    Apendisitis adalah penyakit pembedahan abdomial yang paling umum dan merupakan inflamasi apenndiks vermiform akibat adanya obstruksi. Apendisitis atau usus buntu dapat diderita oleh orang berusia berapapun dan pada jenis kelamin apa pun, tetapi paling sering terjadi pada penderita yang memasuki usia pubertas sampai berusia 30 tahun. Berkat kemajuan antibiotik, insidensi dan tingkat kematian akibat usus buntu telah berkurang. Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal.

PENYEBAB

  • Obstruksi dilumen intestinal karena gumpalan fekal, penyempitan, masuknya barium, atau infeksi virus
TANDA DAN  GEJALA
Awal
  • Nyeri periumbilikal atau epigastrik kolik yang tergenarilisasi maupun setempat, anoreksia, mual dan muntah
  • Nyeri setempat di kuadran abdomen kanan bawah
  • Rigiditas abdomial yang semakin parah 
  • Rasa perih yang berbaik (rasa perih yanh berbalik disisi yang berlawanan dari abdomen menunjkkan adanya inflamasi peritoneal)
  • Gejala yang minimal dan samar rasa perih yang ringan pada pasien berusia lanjut
Selanjutnya
  • Konstipasi (tetapi diare bisa juga terjadi)
  • Suhu pasien 99 derajat sampai 102 derajat Farenheit (37,2 derajat sampai 38,9 derajat Celcius)
  • Takikardia
  • Perforasi atau infarksi apendiks, yang di indikasikan oleh berhentinya nyeri abdominal secara mendadak.

ASCARIASIS (Askariasis)

     Askaris (juga dikenal sebagai infeksi cacing gelang) disebabkan oleh cacing parasit Ascaris Lumbricoides. Setelah masuk ke tubuh ova A. Lumbricoides menetas dan mengeluarkan larva, yang menembus dinding intestinal dan mencapai paru-paru melalui aliran darah. Setelah sekitar 10 hari berada di kapiler dan alveoli pulmoner, larva ini bermigrasi ke bronkioli, bronki, trakea, dan epiglotis. Disana, larva ini tertelan dan kembali ke usus dan menjadi cacing dewasa. Penyakit Askariasis  muncul di seluruh dunia, namun paling sering adalah di area tropis yang mempunyai sanitasi buruk dan di Asia, yang petaninya menggunakan tinja manusia sebagai pupuk. Di Amerika serikat, penyaki ini cenderung lebih sering menyerang anak-anak yang berusia kurang dari  12 tahun.

PENYEBAB ASCARIASIS
  • A. Lumbricoides, cacing gelang besar yang tertular dengan tercernanya tanah yang terkontaminasi tinja manusia yang mengandung ova; penularannya bisa secara langsung (dengan memakan tanah yang terkontaminasi) atau tidak langsung (dengan memakan sayuran mentah yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi dan tidak di cuci sampai bersih).

TANDA DAN GEJALA
  • Larva yang bermigrasi melalui sistem limfatik dan sirkulasi menyebabkan berbagai macam gejala, misalnya, jika menyerang paru-paru, maka pnumonitis bisa terjadi.
  • Tidak ada gejala yang menandakkan infeksi
  • Penyakit yang parah menyebabkan nyeri, muntah, gelisah, susah tidur, dan obstruksi intestinal
  • Ketidaknyamanan yang samar diperut
  • Memuntahkan cacing atau mengeluarkan cacing bersama tinja.

ALERGIC RHINITIS (Rinithis alergis)

          Rhinitis Alergis merupakan gangguan imun dan reaksi terhadap alergen yang terbawa-udara (terhirup). Tergantung pada alergennya, rhinitis dan konjungtivitis yang terjadi bisa musima (bay fever) atau sepanjang tahun(Rhinitis Alergis Parenial). Rhinitis Alergis merupakan reaksi alergis atopik yang paling umum dan menyerang lebih dari 20 juta penduduk Amerika Serikat.

PENYEBAB
  • Respon hipersensitivitas imunoglubin (Ig) termediasi-E, tipe I terhadap antigen lingkungan (alergen) pada individu yang suseptibel secara genetik.

TANDA DAN GEJALA
  • Lingkaran hitam di bawah mata (bengkak alergis)
Rhinitis Alergic Musiman
  • Lakrimasi berkebihan
  • Sakit Kepala atau nyeri sinus
  • Gatal  ditenggorokan
  • Tidak enak badan
  • Obstruksi atau kongesti nasal
  • Bersin Paroksismal
  • Rinorea berair yang parah
  • Pruitus di hidung dan mata, biasanya disertai pucat, sianotik, mukosa nasal,kelopak mata, dan kongjungtiva berwarna merah dan mengalami edema.
Rhinitis Alergic Perenial
  • Obstruksi Nasal Kronik atau rasa sesak yang meluas sampau tuba eusstachius, terutama pada anak-anak
  • Polip Nasal
  • Kongjungivitis dan efek ekstranasal lain (jarang terjadi)

ALLERGIC PURPURA (Purpura Alergis)

     Purpura alergis, atau pupura anafilaktoid, merupakan tipe purpura nontrombositopenik yang ditandai oleh gejala alergi dan inflamasi vaskular akut atau kronis yang menyerang kulit, sendi, atau traktus GI atau genitourinari (GU). Jika purpura alergis paling banyak menyerang traktus GI dan disertai nyeri sendi, Penyakit ini disebut Sindrom henoch-scholein atau purpura anafilaktoid. Akan tetapi, istilah purpura alergic berlaku untuk purpura yang berkaitan dengan banyak kondisi lain seperti eritema nodosum. Serangan purpura alergis akut bisa berlangsung selama beberapa minggu dan bisa fatal (biasanya akibat gagal ginjal), namun sebgian besar pasien bisa sembuh.

         Purpura yang berkembang sepenuhnya akan menjadi penyakit yang persisen dan melemahkan, kemungkinan menyebabkan glomerulonefritis kronis (terutama akibat infeksi streptokokus). Purpura alergis lebih sering menyerang pria daripada wanita dan paling sering diderita oleh anak-anak berusia 3 sampai 7 tahun. Prognosisnya lebih baik pada anak-anak daripada orang dewasa.

PENYEBAB
  • Alergi terhadap beberapa obat dan vaksin, terhadap gigitan serangga, atau terhadap beberapa makanan (misalnya gandum, telur, susu dan coklat)
  • Reaksi Autoimun yang terarah melawan dinding vaskular, yang dipicu oleh infeksi bakteri (terutama infeksi streptokokus)

TANDA DAN GEJALA
  • Edema angioneurotik (Kadang-Kadang)
  • Anoreksia
  • Pendarahan dari permukaan mukosal di ureter, kandung kemih, atau uretra
  • Glomerulonefritis (kadang-kadang)
  • Sakit Kepala
  • Sindrom Henoch-Schonlein
  • Edema setempat pada tangan, kaki atau kulit kepala
  • Demam sedang dan tidak teratur
  • Nefritis
  • Parestesia
  • Efusi Periartikular
  • Pruritus
  • Hemoragi renal
  • Nyeri Reumatoid
  • Lesi kulit yang berwarna ungu, makular, ekimotik, dan ukurannya bervariasi, biasanya muncul dengan pola simetris di lengan dan  kaki. Pada anak-anak, lesi ini meluas dan menjadi Hemoragi.


Tuesday, 14 April 2015

KAPOSI'S SARCOMA (Sarkoma Kaposi)

     Sarkoma Kaposi Merupakan Kanker Dinding Limfatik yang menyerang jaringan yang melapisi mulut, hidung, dan anus. Akhir-akhir ini, insidensi sarkoma kaposi meningkat secara dramatis bersama insidensi acquired immunodefiency sydrmeb (AIDS).  Sekarang penyakit ini adalah kangker yang saling berkaitan dengan AIDS.
     Sarkoma Kaposi menyebabkan kerusakan struktural dan fungsional. Jika berkaitan dengan AIDS. Kanker ini berkembang secara agresif, menyerang nodus limfa, visera, dan kemudian struktur GI.

PENYEBAB
  • Tidak diketahui
  • Kemungkinan imunosupresi atau predisposisi turun-menurun
TANDA DAN GEJALA
Kutaneus
  • Lesi yang muncul di kulit, mukosa bukal, palatum keras dan lunak, bibir, gusi, lidah, tonsil, konjungtiva, dan sklera
         - Warna berkisar dari merah-kemerahan sampai ungu-gelap
         - Bisa muncul sebagian ulseratif yang besar (jika tidak ditangani)
         - Bisa bergabung dan membentuk suatu plak besar (jika parah)
         - Bentuk dan ukurannya bervariasi

Ekstrakutaneus
  • Masalah Pencernaan (jika bermetastatis)
  • Dispnea
  • Edema
  • Nyeri (jika keparahannya melebihi stadium awal, disertai pecahnya lesi, atau menimpa saraf atau organ)
  • Distress respiratorik
  • Bunyi menciut

ACNE VULGARIS (JERAWAT)

     Akne Vulgaris atau jerawat  merupakan gangguan inflamatorik pada kelenjar sebasea dan masalah kulit yang paling umum dialami remaja, namun lesi juga bisa muncul saat penderita berumur 8 tahun. Walaupun lebih sering terjadi dan lebih parah dialami anak lelaki daripada anak perempuan, akne (jerawat) yang dialami perempuan biasanya muncul lebih awal dan cenderung berlangsung lebih lama, kadang-kadang hingga penderita menginjak masa dewasa. Jika ditangani, Prognosisnya dengan baik.


PENYEBAB
  • Penyebab pastinya tidak diketahui
  • Penyebab utama yang mungkin: Oklusi Folikular, produksi sebum yang terstimulasi oleh androgen, dan Propionibacerium acnes.
HAL-HAL YANG BISA MEMPERPARAH
  • Obat-obatan tertentu, antara lain kortikosteroid, glukokortiroid, halogen, phenobarbital, phenytoin (Dilatin), Isoniazid (Laniazid), dan litium.
  • Kosmetik
  • Stress Emosional
  • Paparan senyawa Industri
  • Trauma atau gesekan dengan pakaian ketat
  • Iklim yang tidak bersahabat
TANDA DAN GEJALA
  • Komedo Tertutup, atau whitehead (jika tidak menonjol keluar dari folikel dan tertutup oleh epidermis)
  • Komedo terbuka, atau bleackhead (jika menonjol keluar dari folikel dan tertutup oleh epidermis)
  • Inflamasi da pustula, papula atau (jika parah) kista atau abses yang khas
  • Parut, jika lesi terus muncul secara kronis.



Thursday, 9 April 2015

MENGATASI HIPERTENSI

A. PENCEGAHAN


1.POLA MAKAN SEHAT
     Ada beberapa patokan pola makan  sehat yang dapat dijadikan paduan bagi penderita hipertensi, yaiut sebagai berikut:
  1. Kurangi komsumsi garam dalam makanan sehari-hari
  2. Komsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium. dan kalsium.
  3. Kurangi minum-minuman beralkohol
  4. Makan sayur dan buah-buahan yang berserat tinggi
  5. Kendalikan adar kolesterol
  6. Kendalikan Diabetes
  7. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah 
  8. Tidur yang cukup setiap hari, antara 6 - 8 jam/ hari
  9. Kurangi makanan yang mengandung kolesterol
  10. Komsumsi minyak ikan
  11. Suplai Kalsium
  12. Puasa secara rutin juga sangat baik untuk mengendalikan tekanan darah
2. POLA HIDUP SEHAT
  1. Melakukan olahraga secara teratur
  2. Jalankan terapi antistress atau kurangi stress dengan refresshing
  3. Berhenti Merokok
  4. Mendekatkan diri pada Tuhan
  5. Mengendalikan pola kesehatan secara keseluruan
B. PENGOBATAN
     Apabila seseorang sudah dinyatakan terkena hipertensi maka akan diberikan pengobatan. Hipertensi secara pasti tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Langkah awal biasanya adalah mengubah pola hidup penderita hipertensi dengan cara-cara berikut ini.
1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat         badannya sampai batas ideal.
2. Mengubah pola makan pada  penderita diabetes, kegemukan (obesitas),  atau kadar kolesterol             tinggi. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang sari 2,3 gram natrium atau  6 gram natrium         klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium,magnesium, dan kalium yang cukup) dan         mengurangi alkohol.
3. Olahraga aerobik yang  tidak terlalu berat. Penderita hipertensi esensial tidak perluh membatasi           aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
4.Berhenti merokok.Ini WAJIB  dilakukan
5. Menghentikan  pemakaian alkohol dan narkoba
6. Hidup dengan polasehat
7. Istirahat dan tidur cukup
8. Mengelola stress dengan baik.

     Jikalau pengobatan dengan perubahan pola hidup  tersebut  tidak mampu mengatasi hipertensi, akan dilakukan  pengobatan sesuai dengan yang dipilih  oleh penderita. Pengobatannya bisa dengan pengobatan tradisiona,  pengobatan modern, dan pengobatan khusus terutama bagi mereka yang terkena hipertensi dan juga penyakit berat lainnya. Tujuan pengobatan khusus tersebut adalah untuk menghindari terjadinya komplikasi dan dampak yang lebih serius terhaadap kesehatan.

1. PENGOBATAN TRADISIONAL

  • MENGKUDU (Morinda Citrifolia L)
  • Daun Salam (Syzigium Poyanthum)
  • Rumput Laut (Lamina Japonica)
  • Mentimun (Cucumis Sativus)
  • Temu Hitam (Curcuma aeruginoa Roxb)
  • Jantung Pisang (Musa Paradisiaca)
2. PENGOBATAN MODERN
  • DIURETIK TIAZIDE
  • PENGHAMBAT ANDRENERGIK
  • Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACE-Inhibitor)
  • Angiotensin-II-Blocker
  • Antagonis Kalsium
  • Vasodilator
  • Obat-obat lainnya.



Wednesday, 8 April 2015

FAKTOR- FAKTOR PEYEBAB HIPERTENSI SECARA UMUM

          Hipertensi secara umum disebabkan oleh tiga Hal, yaitu : gaya hidup modern, pola makan yang salah, dan berat badan yang berlebihan.

1. FAKTOR GAYA HIDUP MODERN
          Pada zaman sekarang orang-orang banyak mengutamakan pekerjaan untuk mencapai kesuksesan. Kesibuka dan kerja keras serta tujuan-tujuan yang berat mengakibatkan timbulnya  rasa stress dan tekanan sangat tinggi. Perasaan tertekan membuat tekanan darah menjadi naik.
          Orang sibuk tidak sempat melakukan olahraga, akibatnya lemak dalam tubuh semakin banyak dan tertimbun yang dapat menghambat aliran darah. Pembuluh darah yang terhimpit oleh tumpukan lemak menjadikan tekanan darah menjadi tinggi. Inilah yang menyebabkan terjadinya hipertensi. Ditambah lagi, biasanya orang menyadari dirinya terkena hipertensi ketika sudah parah dan telah menyebabkan komplikasi yag serius.

2. FAKTOR POLA MAKAN YANG SALAH
pada umumnya orang menyukai makanan yang asin dan gurih, terutama makanan-makanan yang cepat saji yang banyak mengandng lemak jenuh serta garam dengan kadar tinggi. Mereka yang senang makan makanan asin dan gurih berpeluang besar terkena hipertensi. Kandungan Na(Natrium) dalam garamm yang berlebihan dapat menahan air (retensi) sehingga meningkatkan jumlah volume darah. Akibatnya jantung harus bekerja keras memompa darah dan tekanan darah menjadi naik. inilah yang menyebabkan hipertensi.
jadi, sangatlah baik mengontrol pola makan yang sehat. Hindari makanan yang mengandung kadar garam tinggi. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi agar kita dapat mengetahui secara pasti kalori yang kita perlukan setiap hari serta pola makan yang sehat beresiko terkena hipertensi.

3. FAKTOR KELEBIHAN BERAT BADAN
Kelebihan berat badan atau kegemukkan (obesitas) adalah pemicu timbulnya berbagai penyakit serius tanpa hipertensi akut. Orang yang berat badannya berlebih pada umumnya mengalami kesulitan untuk bergerak secara bebas. Untuk dapat menggerakkan tubuhnya maka jantung harus memompa darah dan membuat tekanan darah naik. Itulah sebabnya, kegemukkan merupakan faktor terjadinya hipertensi.
Oleh karena itu, untuk terhindar dari hipertensi, bagi mereka yang sudah mengalami kegemukan harus  mulai diet pola makan yang seimbang. Selain untuk penampilan yang lebih baik, diet pola makan juga akan mencegah kita dari berbagai jenis penyakit serius yang sebagian besar disebabkan oleh adanya pla makan yang tidak sehat.



SUMBER
  • Susilo,Y.dan A.Wulandari. 2011. Cara jitu mengatasi hipertensi. Edisi 1. ANDI. Yogyakarta.

HIPERTENSI (Pengertian, Penyebab dan Gejalanya).

1. Pengertian

          Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh darah yang melebihi batas ambang normal. Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Adapun Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi pada orang dewasa menurut JNC VII (The seventh Report of the joint National Commite on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment og High Blood Preassure) yaitu sebagai berikut:

Tabel.1.1. JNC VII Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa

Klasifikasi Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistole dalam mmHg
Tekanan Darah Diastole dalam mmHg
Normal
<120
<80
Prahipertensi
120-139
Atau 80-90
Hipertensi tahap 1
140-159
Atau 90-99
Hipertensi tahap 2
≥160
≥100


2. Penyebab
Hipertensi Esensial  
     Hipertensi Esensial berarti Hipertensi yang tidak diketahui Penyebabnya atau Idiopatik.


Hipertensi Predisposisi 
  • Penuaan
  • Riwayat Keluarga 
  • Asupan lemak jenuh atau natrium yang tinggi
  • Resistansi Insulin
  • Obesitas
  • Ras (paling sering menyerang orang kulit hitam)
  • Gaya hidup yang menuntut sering duduk dan tidak bergerak
  • Stress
  • Merokok
Hipertensi Sekunder
  • Koartasi  Aorta 
  • Sindrom Cushing
  • Obat, misalnya kokain, epoetin alfa, dan siklosporin
  • Penggunaan kontraseptif Hormonal
  • Gangguan Neurologis
  • Feokromositoma
  • Kehamilan
  • Hiperaldosteronisme Primer
  • Disfungsi tiroid, pituitari, atau paratiroid
3. Tanda dan Gejala
          Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala yang khusus. Gejala yang dimaksud yaitu sakit kepala, perdarahan dari hifung (mimisan), migren atau sakit kepala sebelah, wajah kemerah-merahan, mata berkunang-kunang, sakit tengkuk, dan kelelahan. Meskipun secara tidak sengaja, gejala tersebut terjadi bersamaan dan dipercayai berhubungan dengan hipertensi padahal sesungguhnya bukan hipertensi. 
          Gejala-gejala tersebut bisa terjadi pada siapa saja baik pada penderita hipertensi maupun pada seorang dengan TD normal. Jika Hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal.
          Hipertensi yang berat kadang-kadang mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut Ensefalopati hipertensif yang memerlukan penanganan segera. Apabila tidak ditangani keadaannya akan menjadi parah dan dapat memicu kematian. 
          Suatu kenyataan yang penting bahwa hipertensi tidak memiliki gejala yang khusus yang langsung mengacu pada penyakit tersebut. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap penyakit hipertensi sangatlah penting. Kita dapat mencegah dan mengantisipasinya dengan cara rutin memeriksakan darah kita. Selain itu, tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan kita secara keseluruhan dengan menjalani pola hidup sehat dan pola makan sehat sesuai dengan keperluan kita.


SUMBER

  • Goldszmidt.A.J dan L.R.Caplan. 2010.Stroke Essentials. 2nd Edition. Jones and Bartlett Publishers.Sudbury.Melviawati (penerjemah).2013 Stroke Esensial. Edisi Kedua. PT Indeks. Jakarta.
  • Susilo,Y.dan A.Wulandari. 2011. Cara jitu mengatasi hipertensi. Edisi 1. ANDI. Yogyakarta.


Tuesday, 7 April 2015

PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA VITAL " PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH"

     Nilai Tekanan Darah merupakan Indikator untuk menilai sistem kardiovaskular bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Pemeriksaan tekanan darah dapat di ukur dengan dua metode, yaitu:
  1. Metode langsung ; metode yang menggunakan kanula atau jarum yang dimasukan kedalam pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer. Metode ini merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi memerlukan persyaratan dan keahlian khusus.
  2. Metode tak langsung ; metode yang menggunajan sfigmomanometer. pengukuran tak langsung ini menggunakan dua cara, yaitu palpasi yang menukur tekanan sisolik dan auskultasi yang dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dan cara ini memerlukan alat stetoskop.
     TUJUAN
-    Mengetahui nilai tekanan darah

     Alat dan Bahan
  1. Sfigmomanometer (tensimeter) yang terdiri dari:
  • Manometer air raksa + Klep penutup dan pembuka
  • Manset udara
  • Slang Karet
  • Pompa Udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup
     2. Stetopkop
     3. Buku catatan tanda vital
     4. Pena

     Prosedur Kerja

     Cara Palpasi
  1. Jelaskan Prosedur pada klien
  2. Cuci tangan
  3. atur posisi Klien 
  4. letakan tangan yang hendak diukur pada posisi terlentang
  5. Lengan baju dibuka
  6. pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan terlalu kett maupun terlalu longgar).
  7. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra
  8. pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radiallis tidak teraba
  9. pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba
  10. Letakkan diafragma stetoskop  diatas nadi brakhialis dan kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam
  11. catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi : teraba kembali. Nilai ini menunjukan tekanan sistolik secara palpasi.
  12. Catat Hasil
  13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan  
     Cara Auskultasi
  1. Jelaskan prosedur pada klien
  2. Cuci Tangan
  3. Atur Posisi pasien 
  4. Letakkan lengan yang hendak di ukur dala posisi terlentang
  5. Buka lengan baju
  6. Pasang manset pada lengan kanan/ kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (Jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar).
  7. Tentukan denyut nadi arteri radialis ddekstra/ sinistra
  8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba
  9. pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmHg dari titik radialis tidak teraba
  10. Letakkan diafragma stertoskop di atas arteri brakhialis dan dengarkan
  11. kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pda pompa udara berlawanan arah jarum jam
  12. Catat tinggi air raks manometer saat pertama kali terdengar denyut
  13. catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar kembali denyut:                              - Suara Korotkoff I : menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi                          - Suara Korotkoff II : menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara auskultasi
  14. catat hasilnya pada catatan pasien
  15. cuci tangan setelh prosedur dilakukkan

PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA VITAL "PEMERIKSAAN PERNAPASAN"

PEMERIKSAAN PERNAPASAN

Nilai pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan asam basa

Tujuan
  1. Mengetahui frekuensi, irama,dan kedalaman pernapasan
  2. menilai kemampuan fungsi pernapasan
Alat dan bahan
  1. Arloji (jam) stop watch
  2. Buku catatan
  3. Pena
Prosedur kerja
  1. Jelaskan prosedur pada klien
  2. Cuci tangan
  3. Atur posisi pasien (manusia coba)
  4. Hitung frekuensi dan irama pernapasan
  5. Catat hasil
  6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA VITAL "PEMERIKSAAN DENYUT NADI"

PEMERIKSAAN DENYUT NADI

Nilai denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler. denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan (palpasi) atau dapat juga dilakukan dengan alat elektronik yang sederhana maupun canggih. Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan pada daerah arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brakhialis pada siku bagian dalam, arteri karotis pada leher, arteri temporalis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, dan pada arteri frontalis pada bayi.

Tujuan

    1. Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi dan kekuatan).
    2. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler

Alat dan bahan

    1. Arloji (jam) atau stop watch
    2. Buku catatan nadi
    3. Pena

Prosedur Kerja

    1. Jelaskan prosedur pada klien
    2. Cuci tangan
    3. Atur posisi pasien (manusia coba)
    4. Letakkan kedua lengan terlentang disisi tubuh
    5. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
    6. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk, jari
        tengah, dan jari manis. tentukan frekuensinya permenit, dan keteraturan
        irama, dan kekuatan denyutan.
    7. Catat hasil
    8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Monday, 6 April 2015

ANATOMI DAN REGIO TUBUH MANUSIA

Deskripsi Arah Anatomi & Regio Tubuh Manusia
Hallo... bagimana kabar ? ( apa kabar?), for ngoni yang sementara blajar tentang anatomi tubuh manusia, mari jo lia itu "Deskriptif Arah Anatomi & Regio Tubuh Manusia" pa kita pe blog ini.


- Buat teman-teman yang tidak mengerti, berikut artinya:

Hallo... apa kabar?, buat kalian yang sedang belajar tentang anatomi tubuh manusia, ayo lihat tentang "Deskriptif Arah Anatomi & Regio Tubuh Manusia" di blog saya ini.

A. DESKRIPSI ARAH ANATOMI
1. Pada Posisi Anatomi Terdapat beberapa Proyeksi  yaitu sebagai berikut 


2.Proyeksi pada bidang Longitudinal, menghasilkan: 




B. REGIO TUBUH MANUSIA



Regio tubuh manusia dari atas Pertama yaitu Regio Capitis (Kepala)




- Regio tubuh manusia dari atas kedua yaitu Regio Colli (Leher)




- Regio tubuh manusia dari atas ketiga yaitu Regio Thorax (Dada)



- Regio tubuh manusia dari atas keempat yaitu Regio Abdomial (Perut)

- Regio tubuh manusia dari atas kelima yaitu Regio Extremitas Superior (Anggota gerak atas/ tangan

- Regio tubuh manusia dari atas keenam yaitu Regio Extremitas Inferior (anggota gerak Bawah/ Kaki) 
Regio ini terbegi atas dua bagian yaitu: 

 1. Regio Extremitas Inferior (anggota gerak Bawah/ Kaki)  Anterior (Depan)


 1. Regio Extremitas Inferior (anggota gerak Bawah/ Kaki)  Posterior  (Belakang)





UJI HIPOTESIS

HIPOTESIS

Buat kalian yang sedang bingung menentukan hipotesis dalam proposal penelitian, skripsi, thesis dan lain-lain, ayo kita pahami dulu apa itu  hipotesis....
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis, hupo artinya sementara/ lemah keberadaannya dan thesis artinya pernyataan/ teori. Dengan demikian, berarti hipotesis berarti pernyataan sementara yang perluh diuji kebenarannya. untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis. Ada dua jenis hipotesis dalam pengujian hipotesis, yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis Alternatif (Ha). Berikut penjelasannya ya:
  1. HIPOTESIS NOL (Ho)
Hipotesis nol (Ho) merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain atau tidak ada perbedaan suatu kejadian antara dua atau lebih kelompok.
contoh:
  • Tidak ada hubungan antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir
  • Tidak ada perbedaan tekanan darah ibu antara ibu yang bekerja dengan ibu rumah tangga
2. HIPOTESIS ALTERNATIF (Ha)
Hipotesis Alternatif merupakan hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain atau ada perbedaan suatu kejadian antara dua atau lebih kelompok.
contoh:
  • Ada hubungan antara umur ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir
  • Ada perbedaan tekanan darah ibu antara ibu yang bekerja dengan ibu rumah tangga
Ok guys,, kurang lebih seperti itu ya,,, mohon kriti dan sarannya...

Sumber

Riyanto, A. 2013. Statistik Inferensial untuk analisa data kesehatan. Edisi 1. Nuha Medika. Jakarta.

Wednesday, 1 April 2015

CARA MENCARI HASIL PUTUSAN DALAM WEBSITE MAHKAMAH AGUNG

CARA MENCARI INFO PERKARA

  1. Buka Situs Mahkamah Agung  https://www.mahkamahagung.go.id/  

2. Klik Info perkara buka Info Perkara > 2005


3. Setelah itu akan muncul form Pencarian. Dan Silahkan isi kolom seperti berikut. Kemudian klik Cari,



4. Akan Muncul gambar seperti ini, dan silahkan klik Lihat Detail


5. Setelah itu akan muncul HASILNYA

SELAMAT MENCOBA ya...