Wednesday, 15 April 2015

ALLERGIC PURPURA (Purpura Alergis)

     Purpura alergis, atau pupura anafilaktoid, merupakan tipe purpura nontrombositopenik yang ditandai oleh gejala alergi dan inflamasi vaskular akut atau kronis yang menyerang kulit, sendi, atau traktus GI atau genitourinari (GU). Jika purpura alergis paling banyak menyerang traktus GI dan disertai nyeri sendi, Penyakit ini disebut Sindrom henoch-scholein atau purpura anafilaktoid. Akan tetapi, istilah purpura alergic berlaku untuk purpura yang berkaitan dengan banyak kondisi lain seperti eritema nodosum. Serangan purpura alergis akut bisa berlangsung selama beberapa minggu dan bisa fatal (biasanya akibat gagal ginjal), namun sebgian besar pasien bisa sembuh.

         Purpura yang berkembang sepenuhnya akan menjadi penyakit yang persisen dan melemahkan, kemungkinan menyebabkan glomerulonefritis kronis (terutama akibat infeksi streptokokus). Purpura alergis lebih sering menyerang pria daripada wanita dan paling sering diderita oleh anak-anak berusia 3 sampai 7 tahun. Prognosisnya lebih baik pada anak-anak daripada orang dewasa.

PENYEBAB
  • Alergi terhadap beberapa obat dan vaksin, terhadap gigitan serangga, atau terhadap beberapa makanan (misalnya gandum, telur, susu dan coklat)
  • Reaksi Autoimun yang terarah melawan dinding vaskular, yang dipicu oleh infeksi bakteri (terutama infeksi streptokokus)

TANDA DAN GEJALA
  • Edema angioneurotik (Kadang-Kadang)
  • Anoreksia
  • Pendarahan dari permukaan mukosal di ureter, kandung kemih, atau uretra
  • Glomerulonefritis (kadang-kadang)
  • Sakit Kepala
  • Sindrom Henoch-Schonlein
  • Edema setempat pada tangan, kaki atau kulit kepala
  • Demam sedang dan tidak teratur
  • Nefritis
  • Parestesia
  • Efusi Periartikular
  • Pruritus
  • Hemoragi renal
  • Nyeri Reumatoid
  • Lesi kulit yang berwarna ungu, makular, ekimotik, dan ukurannya bervariasi, biasanya muncul dengan pola simetris di lengan dan  kaki. Pada anak-anak, lesi ini meluas dan menjadi Hemoragi.


No comments:

Post a Comment